Dorong Kemandirian Perempuan di Palembang, Srikandi PLN Adakan Pelatihan

Palembang - Srikandi PLN UIP3B Sumatera dukung pemberdayaan perempuan di Palembang, Sumatera Selatan melalui kegiatan Srikandi Movement: Women Support Women.

Mengangkat tema “Pemberdayaan Perempuan untuk Meningkatkan Kemandirian secara Ekonomi”, Srikandi PLN UIP3B Sumatera mengadakan pelatihan pembuatan kue di Desa Talang Kelapa, Kecamatan Alang-alang Lebar pada Jumat (13/09).

Kegiatan ini diikuti oleh 10 orang ibu rumah tangga yang merupakan kelompok rentan di sekitar Gardu Induk (GI) Talang Kelapa, PLN UPT Palembang. Tak hanya mengikuti pelatihan, para peserta juga mendapatkan alat pembuat kue berupa oven listrik dan mixer.

Selanjutnya, Srikandi PLN UIP3B Sumatera berkolaborasi dengan Bank Sampah KGS mengadakan pelatihan pembuatan souvenir dari barang bekas atau daur ulang pada Sabtu (14/09). Acara yang dipandu langsung oleh Direktur Bank Sampah KGS ini melibatkan 20 orang peserta yang berasal dari Kecamatan Kalidoni.

Manager UPT Palembang, Aris Sofyan Hidayat dalam sambutannya menyampaikan tujuan dari kegiatan ini. “Dengan adanya acara ini dapat mencetak ibu rumah tangga yang produktif dan mempunyai skill,” tuturnya.

Ia berharap setelah mengikuti kegiatan ini, para peserta bisa menjadi ibu rumah tangga yang mempunyai penghasilan sendiri untuk keluarga serta mandiri secara ekonomi.

Misiati, salah satu peserta menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih. “Saya dan teman-teman sangat bersyukur dapat mengikuti pelatihan membuat kue yang diadakan oleh PLN,” ujarnya.

Ia mengaku banyak mendapatkan ilmu dari pelatihan ini. “Harapannya semoga dapat menunjang dan mengembangkan usaha kami, serta dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Terima kasih PLN sudah melaksanakan kegiatan ini, semoga PLN semakin jaya,” tutup Misiati.

Pada kesempatan yang sama, Yuliana, perwakilan peserta menceritakan pengalamannya. “Kegiatannya sangat menarik dan berjalan lancar, kami membuat pin dari tutup botol dan kain perca, serta membuat keranjang dari koran bekas,” imbuhnya.

“Harapannya, kami dapat berkreasi mengolah limbah rumah tangga menjadi kerajinan yang bermanfaat dan bernilai ekonomis, sehingga dapat mendukung perekonomian keluarga,” tutup Yuliana. Adv

Editor : Herdi Pasai

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai*