Gubri Wahid: Koperasi Merah Putih Pangkas Rantai Pasok, Harga Barang Lebih Terjangkau
PEKANBARU - Peluncuran 80.000 koperasi Merah Putih secara virtual menjadi angin segar bagi pengembangan ekonomi desa. Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid, yang turut mengikuti acara tersebut, melihat program ini sebagai langkah strategis yang bisa langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
Wahid menyebut bahwa selama ini, masyarakat menghadapi masalah rantai pasok yang terlalu panjang, sehingga berdampak langsung pada harga barang pokok yang tinggi. Menurutnya, kehadiran koperasi Merah Putih dapat memangkas jalur distribusi yang selama ini menyulitkan masyarakat kecil.
“Dengan adanya kebijakan Bapak Presiden melalui Koperasi Merah Putih ini, rantai pasok menjadi lebih pendek. Barang-barang pokok dari distributor yang bekerja sama dengan BUMN langsung masuk ke koperasi. Jadi masyarakat bisa mendapatkan harga yang lebih murah,” ujarnya, Senin (21/7/2025).
Sebagai contoh, Gubernur Wahid menjelaskan bahwa harga gas LPG 3 kilogram yang umumnya dibanderol dengan harga Rp24.000 di pasaran, dapat diperoleh dengan harga lebih murah melalui koperasi Merah Putih, yakni sekitar Rp22.000. Selisih harga sebesar Rp2.000 ini dinilainya cukup berarti bagi masyarakat.
Orang nomor satu di Provinsi Riau itu menekankan pentingnya standarisasi harga melalui koperasi sebagai salah satu upaya untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dasarnya. Ia melihat koperasi desa yang dikelola oleh Pemerintah Desa memiliki potensi besar untuk menjadi pilar ekonomi daerah.
“Stabilitas ekonomi itu penting, karena dengan begitu masyarakat bisa mengatur belanja rumah tangganya dengan lebih baik,” ungkap Gubri.
Gubri juga menyampaikan bahwa program ini tidak akan berjalan sendiri, melainkan didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM. Ia menuturkan bahwa berbagai kebutuhan koperasi dan pelaku UMKM, seperti penyediaan peralatan, pelatihan manajerial, hingga dukungan teknis, dapat dikoordinasikan langsung melalui dinas terkait untuk memastikan keberlanjutan program.
Saat ini, tercatat sebanyak 1.861 koperasi Merah Putih telah tersebar di seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau. Wahid berharap koperasi-koperasi ini tidak hanya aktif dalam pendirian awal, tetapi juga mampu berperan menjaga kestabilan harga komoditas pokok di masing-masing wilayah.
“Dengan jumlah ini, kita berharap mampu menstbilkan harga komoditas pokok yang dibutuhkan masyarakat. Sehingga jika harga stabil, maka tingkat inflasi juga dapat ditekan dan terkendali,” tutupnya. Adv
Editor : Herdi Pasai
Berita Terkait
Berita Terbaru
Pesan Tegas Menhan di Natuna : Lanud RSA Harus Jadi Posko Depan Pertahanan Negara
- Natuna
- 19 November 2025 10:32 WIB
Asahan Perkuat Komitmen Restorative Justice, Bupati Hadiri Penandatanganan PKS
- Asahan
- 19 November 2025 08:25 WIB
Gerak Cepat PLN Pulihkan Aceh: Transmisi Stabil, Sistem Kembali Normal 100 Persen
- Nasional
- 19 November 2025 08:17 WIB
Sarasehan Pengembangan Perikanan Asahan Bahas Tantangan dan Arah Kebijakan 2025
- Asahan
- 19 November 2025 08:12 WIB
DKP Kepri Gelar Bimtek Sertifikasi Nelayan: 180 Peserta Dibekali Kompetensi dan Keselamatan Melaut
- Tanjungpinang
- 18 November 2025 22:01 WIB
PKK Asahan Gelar Pelatihan Administrasi dan Kelembagaan 2025
- Asahan
- 18 November 2025 20:02 WIB
Aktivis Sayangkan Pengadaan Mobil Dinas Bupati Kampar di Tengah Banyaknya Kebutuhan Mendesak
- Kampar
- 18 November 2025 19:09 WIB
DPRD Kampar Gulirkan Wacana Pansus Hak Angket Terkait Sejumlah Polemik Kebijakan Bupati
- Kampar
- 18 November 2025 14:34 WIB
Simposium Lamun Nasional Bali, Kepri Dorong Kolaborasi Jaga Karbon Biru dan Habitat Dugong
- Tanjungpinang
- 18 November 2025 12:26 WIB
Cabdis Kelautan dan Perikanan Anambas Jemput Bola Layanan e-BKP
- Tanjungpinang
- 18 November 2025 09:32 WIB
Gandeng Mitra NGO, DKP Kepri Perkuat Pengelolaan Konservasi Perairan
- Tanjungpinang
- 18 November 2025 09:31 WIB
