Tradisi Semah Kampoeng Inhil, Ini Keseruannya

Sebuah tradisi yang kini menjadi agenda tahunan di dua desa yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yaitu di Desa Pelanduk dan Desa Surayya Mandiri kecamatan Mandah. 

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dan Kebudayaan (Disparporabud) Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau Junaidy, S.Sos., M.Si mengatakan, Semah Kampung Desa Pelanduk dan Desa Suaraya Mandiri Kecamatan Mandah adalah salah satu tradisi budaya lokal yang konon kata kepercayaan masayarakat akan nama Raja Besar yang menjaga kampung atau laut.  

"Kegiatan ini juga akan menjadi wisata budaya tersendiri di daerah Kecamatan Mandah kabupaten Indragiri Hilir," ungkap Junaidy. 

Semah Kampoeng artinya membersihkan atau mengobati. Tradisi ini merupakan ritual untuk membersihkan diri dari segala dosa yang dilakukan warga desa, baik yang sengaja maupun tidak disengaja dilakukan. 

Biasanya, Semah Kampoeng ini akan dilakukan di akhir tahun di setiap tahunnnya. Semah kampoeng dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada tuhan yang telah memberi rahmat kepada warga desa setempat. 

Semah Kampoeng dilakukan dengan memotong kambing serta mempersiapkan sesajian dan diarak di sepanjang laut sungai Desa Pelanduk dan Desa Surayya mandiri. Setelah melakukan arak-arakan mengunakan kapal kayu, sesajian tersebut di bawa ke Makam Raja Besar, yang tidak jauh dari wilayah tempatnya meletakan sesajian tersebut. 

Konon katanya Raja Besar ini merupakan leluhur yang dipercaya masyarakat untuk menjaga kampoeng. Selesai melakukan doa dan meletakan sesajian di makam Raja Besar, warga berbondong-bondong menaiki perahu, kapal, ataupun speed boat untuk menuju ke tengah laut sungai. 

Di tempat tersebut, prosesi terakhir warga melakukan permainan tradisional dengan saling karamkan perahu sampan. Hal ini menandakan rasa syukur dan menikmati kebahagian yang menandakan telah usainya melakukan ritual Semah Kampoeng. 

Usai ritual, warga setempat makan bersama di atas perahu masing - masing sekaligus menikmati keindahan alam yang masih asri. Selain Semah Kampoeng, warga desa kerap melakukan perlombaan adat. Dimana, tetua adat akan membacakan doa sebelum menggelar kegiatan dan bertanda dimulainya acara adat. 

Usai melakukan kegiatan adat, biasanya dilanjutkan dengan tradisi pacu sampan. Tradisi isi dilestarikan untuk mengingat para raja atau para tetua dulu yang selalu menggunakan perahu dan gala untuk menyusuri sungai ke desa-desa yang berada di sungai desa Pelanduk kecamatan Mandah. Adv

Editor : Herdi Pasai

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai*