Pekanbaru – Ustaz Abdul Somad (UAS) memberikan pencerahan mendalam dalam kajian subuh di Markas Polda Riau, Sabtu (10/5/2025), mengangkat tema krusial tentang relasi harmonis antara manusia dan alam dalam perspektif Islam. UAS mengajak jamaah merenungkan peran manusia sebagai khalifah yang bertanggung jawab menjaga keseimbangan alam sebagai amanah Allah SWT.
Dalam penyampaiannya, UAS mengibaratkan kekuatan iman dengan kokohnya pohon, menekankan pentingnya ketahanan spiritual sejalan dengan penjagaan alam. Beliau mengingatkan bahwa kerusakan lingkungan adalah cerminan kegagalan manusia mengemban amanah khalifah, dan bencana alam merupakan teguran untuk kembali pada jalan yang benar.
UAS menjelaskan, bahwa alam bukanlah sekadar objek eksploitasi dalam Islam, melainkan bagian integral ciptaan Allah dengan tujuan luhur.
"Ketika kita menjaga alam, kita juga menjaga keharmonisan dengan ciptaan Allah lainnya," terangnya, menyoroti keterkaitan setiap elemen alam dalam ekosistem sempurna.
Lebih lanjut, UAS menyoroti kelalaian manusia yang seringkali melupakan bahwa kerusakan alam adalah cermin perilaku mereka. Contoh pembalakan liar dan eksploitasi berlebihan sumber daya alam menjadi ilustrasi bagaimana kerakusan menghancurkan kehidupan.
"Alam itu bagaikan cermin yang merefleksikan perilaku kita," tegasnya.
UAS juga menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan alam secara fisik, sosial, dan budaya, serta mengedepankan prinsip keadilan dalam pengelolaan sumber daya alam sesuai ajaran Islam. "Islam mengajarkan kita untuk memperlakukan alam dengan bijaksana," tambahnya.
Pada sesi yang sama, filsuf Rocky Gerung memberikan perspektif ilmiah dan akal sehat mengenai relasi manusia dan alam. Beliau menekankan bahwa ilmu pengetahuan dan spiritualitas harus saling melengkapi dalam upaya memahami dan menjaga alam semesta.
Rocky Gerung mengajak hadirin menyadari bahwa manusia adalah bagian tak terpisahkan dari ekosistem dan memikul tanggung jawab besar menjaga keseimbangan ekologis. "Kita harus melihat alam sebagai sistem yang saling terhubung," ujarnya, menekankan pentingnya berpikir kritis dan bertanggung jawab.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menyoroti urgensi pengembangan teknologi berkelanjutan dan inovasi ilmu pengetahuan dalam mengatasi tantangan lingkungan. Menurutnya, kemajuan sains harus diarahkan untuk memulihkan bumi, bukan memperparah kerusakan.
"Akal sehat kita harus mampu membedakan mana kemajuan yang membawa manfaat bagi alam dan manusia," pungkasnya. **
Editor : Herdi Pasai
Berita Terkait
Berita Terbaru
Lanal Ranai Bentuk Saka Bahari sebagai Garda Muda Penjaga Kedaulatan Laut
- Natuna
- 19 November 2025 12:43 WIB
Pesan Tegas Menhan di Natuna : Lanud RSA Harus Jadi Posko Depan Pertahanan Negara
- Natuna
- 19 November 2025 10:32 WIB
Asahan Perkuat Komitmen Restorative Justice, Bupati Hadiri Penandatanganan PKS
- Asahan
- 19 November 2025 08:25 WIB
Gerak Cepat PLN Pulihkan Aceh: Transmisi Stabil, Sistem Kembali Normal 100 Persen
- Nasional
- 19 November 2025 08:17 WIB
Sarasehan Pengembangan Perikanan Asahan Bahas Tantangan dan Arah Kebijakan 2025
- Asahan
- 19 November 2025 08:12 WIB
DKP Kepri Gelar Bimtek Sertifikasi Nelayan: 180 Peserta Dibekali Kompetensi dan Keselamatan Melaut
- Tanjungpinang
- 18 November 2025 22:01 WIB
PKK Asahan Gelar Pelatihan Administrasi dan Kelembagaan 2025
- Asahan
- 18 November 2025 20:02 WIB
Aktivis Sayangkan Pengadaan Mobil Dinas Bupati Kampar di Tengah Banyaknya Kebutuhan Mendesak
- Kampar
- 18 November 2025 19:09 WIB
DPRD Kampar Gulirkan Wacana Pansus Hak Angket Terkait Sejumlah Polemik Kebijakan Bupati
- Kampar
- 18 November 2025 14:34 WIB
Simposium Lamun Nasional Bali, Kepri Dorong Kolaborasi Jaga Karbon Biru dan Habitat Dugong
- Tanjungpinang
- 18 November 2025 12:26 WIB
Cabdis Kelautan dan Perikanan Anambas Jemput Bola Layanan e-BKP
- Tanjungpinang
- 18 November 2025 09:32 WIB
