Ini Rentetan Kronologi Warga Gotong Mayat Viral Desa Senama Nenek

BANGKINANG- Komisi I DPRD Kampar panggil sejumlah pihak terkait dalam video viral kematian salah satu warga Desa Senama Nenek, Kecamatan Tapung Hulu.

Yuni M atau Mak Daster pengunggah pertama di media sosial memberikan keterangan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPRD Kampar.

Yuni menyayangkan pihak Pemerintah desa dan perusahan Migas. Ia menilai kedua belah pihak tersebut lamban dalam merespon pertolongan ambulan. 

"Kami melihat mayat diatas tanah langsung diangkat kerumah duka dan gendong menggunakan sepeda motor, kemudian saya videokan," ujarnya saat RDP Komisi I DPRD Kampar di Bangkinang, Senin (5/5/2025).

Ia mengatakan bahwa kronologi terjadi pada hari sabtu (3/5/2025). Pada saat itu salah seorang warga Desa Senama Nenek, Kilut (32) ditemukan terbujur kaku di perkebunan Sawit.

Pihak RT setempat sudah menghubungi pihak pemerintah desa (Pemdes) untuk penggunaan ambulan. Dengan berbagai alasan Pemdes Senama Nenek, ambulan tersebut tak kunjung datang.

"Kami juga sempat melakukan peminjaman terhadap ambulan perusahaan, tetapi hasilnya nihil," ujarnya.

Merespon hal tersebut, PT EMP Energi Gandewa melalui Public Relation, Ferdy Ramadhana membenarkan ada masyarakat datang ke ghatering station (GS) Lindai. 

"Waktu itu pihak perusahaan menyarankan untuk menggunakan ambulan desa," ujarnya.

Sebab, kata Ferdi, pada saat itu pihak perusahahan sedang melakukan perbaikan kelistrikan yang pekerjaan yang berisiko tinggi dikarenakan tumbangnya pohon, sehingga menyebabkan aliran listrik di GS Lindai mati total.

"Dengan pertimbangan tersebut kami sarankan warga untuk mencari alternatif lain. Hal ini juga pernah terjadi saat warga membutuhkan ambulan pada tengah malam, dan itu kami bantu yang memang ambulan dalam posisi standby," ujarnya.

Sementara itu, Pemdes Senama Nenek Berhalangan hadir. Camat Tapung Hulu, Wira Sastra mengatakan bahwa perangkat desa Senama Nenek sedang dalam proses audit yang dilakukan oleh Inspektorat Kampar. 

Wira menyebut bahwa langkah preventif terhadap kejadian ini juga juga sudah dilakukan dengan memanggil 14 Kepala Desa di Kecamatan Tapung Hulu.

Ia mengatakan agar mencantumkan nama supir yang bisa untuk pelayanan masyarakat, siapapun berhak mendapatkan pelayanan. 

"Kedepannya segera koordinasi dengan dinas PMD, digunakan sesuai standar operasional prosedur," ucapnya.

Wira menjelaskan bahwa korban kemudian mendapatkan fasilitas ambulan dari UPT Puskesmas Senama Nenek dalam proses penyelenggaraan mayat.

"Dari rumah duka sampai kuburan ada menggunakan ambulan," ujarnya.

Ristanto, Ketua Komisi I DPRD Kampar meminta kepada perusahan jangan terlalu kaku terhadap kepentingan masyarakat sekitar.

"Nantinya untuk hal urgensi kiranya mempermudah urusan masyarakat. Karena ini bericara kemanusiaan," ujar politisi Gerindra ini.

Dalam RDP ini, Komisi I memberika beberapa rekomendasi, diantaranya: 1. Agar OPD terkait dapat untuk mengaudit ambulan senanama nenek agar dicek kegunaannya, 2. Pemdes lebih tanggap apabila ada kebutuhan masyarakat, 3. Pemdes Senama Nenek menunjuk person yang menjadi pertanggungjawaban penakian ambulan dan menggunakan kembali logo ambulan.

Kemudian, 4. Perusahaan Wilayah Kabupaten kampar untuk lebih intens komunikasi kepada masyarakat, 5. Dan lebih humanis.

Ristanto menyebut bahwa kejadian ini agar menjadi evaluasi serta menjadi pembelajaran bagi pihak yang bersinggungan dalam melakukan aktifitas sehari- hari.

"Kami minta kepada Pemdes Senama Nenek dalam satu bulan kedepan agar melaporkan hasil evaluasi, sesuai dengan rekomendasi tersebut," pungkasnya. Reza

Editor : Herdi Pasai
Tag : # Kampar



Bagikan