Sekda Hambali Mantap Pensiun Dini, Berikut Alasannya

BANGKINANG — Sekda Kampar, Hambali, menyatakan bahwa dirinya telah mengajukan surat pensiun dini sebagai ASN. Ia menegaskan bahwa langkah tersebut bukan bentuk pengunduran diri.

“Secara jabatan, saya masih Sekda, tapi saya memilih pensiun dini,” ujarnya kepada resonansi.co di Bangkinang Kota, Jumat (14/11/2025).

Hambali menjelaskan, keputusan itu ia ambil karena adanya rencana evaluasi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama oleh Bupati Kampar, Ahmad Yuzar. Evaluasi tersebut dinilainya tidak sesuai prosedur, sebab masa jabatannya sebagai Sekda belum genap dua tahun.

“Kalau sudah tidak cocok, ya sudah. Ibarat dalam bisnis, kalau toke sudah tak suka, lebih baik kita keluar. Rezeki bukan hanya di PNS, di luar juga ada,” katanya.

Ia menyebut surat pensiun dini diajukan pada Rabu (12/11/2025), sehari sebelum pelaksanaan uji kompetensi pada Kamis (13/11/2025).

Selain itu, Hambali juga menyoroti komunikasi dari Kepala BKPSDM Kampar, Syarifuddin. Ia mengatakan belum pernah menerima undangan atau surat tugas terkait evaluasi, baik secara fisik maupun PDF.

“Surat hanya dikirim ke ajudan, tapi ke saya tidak ada,” tegas Pj Bupati Kampar pada masanya.

Hambali meminta agar pensiun dininya mulai berlaku akhir Desember sehingga per 1 Januari 2026 ia sudah resmi pensiun. Namun ia mengaku mendapat informasi dari Kepala BKPSDM bahwa Sekda tetap akan diganti pada November.

“Kalau begitu, administrasinya harus diperbaiki. Tolong surat saya dibuatkan penolakan dulu agar bisa saya revisi. Saya ingin semua selesai di akhir tahun, jangan sampai ada yang jadi korban karena administrasi,” ujarnya.

Hambali menegaskan bahwa dirinya siap mempercepat proses pensiun dini kapan saja. “Hari ini pun saya siap. Keluarga sudah sepakat. Kalau dilanjutkan, situasinya tidak bagus. Keputusan saya sudah sangat mantap.”

Ia juga mengaku sudah berpamitan kepada Gubernur Riau, SF Hariyanto, yang merupakan senior sekaligus pernah bersama-sama menjabat PJ. Gubernur, kata Hambali, menyatakan siap memfasilitasi bila diperlukan komunikasi dengan Bupati.

“Bahkan sebelumnya saya sudah dipanggil Irjen untuk klarifikasi,” tambahnya.

Namun hingga kini, menurut Hambali, Bupati Kampar belum pernah berkomunikasi secara personal. “Di acara resmi memang bertemu dan salam, tapi secara pribadi tidak pernah. Saya sudah WA, sudah telepon, tapi tidak diangkat dan tidak dibalas," ucapnya

Situasi itu membuatnya semakin yakin bahwa komunikasi dengan Bupati sudah tidak mungkin terjalin. “Kalau sudah tidak bisa bekerja sama, untuk apa dilanjutkan. Apalagi kondisi sekarang juga mengkhawatirkan," tukasnya

Sementara itu, Kepala BKPSDM Kampar, Syarifuddin, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp belum memberikan respons. Upaya konfirmasi juga dilakukan dengan mendatangi kantor BKPSDM, namun yang bersangkutan tidak berada di tempat. HERDI

Editor : Herdi Pasai
Tag : # Kampar



Bagikan