Buka Lomba Burung Berkicau Road to Piala Ketua MPR RI 2022, Bamsoet Ajak Lestarikan Burung Khas Indonesia Harganya Capai Rp 1 Milyar

BALI - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak komunitas pecinta burung terlibat aktif dalam mengedukasi masyarakat untuk mencintai satwa, serta terlibat aktif dalam kegiatan penangkaran burung khas Indonesia. Merupakan kewajiban bersama untuk melestarikan burung khas Indonesia agar tidak punah. 

"Komunitas pecinta burung memiliki peran strategis memberikan edukasi pentingnya menjaga burung khas Indonesia dari kepunahan. Termasuk mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan perburuan liar serta menjaga habitat burung di kawasan alam aslinya," ujar Bamsoet saat membuka Lomba Burung Berkicau Road to Piala Ketua MPR RI 2022 di Blackstone Beach Bali, Minggu (27/3/2022).

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM dan Keamanan ini menuturkan Lomba Burung Berkicau Road to Piala Ketua MPR RI 2022 diikuti oleh 700 peserta. Mempertandingkan 32 kelas perlombaaan. Antara lain Murai Batu, Cucak Hijau, Kacer, Kenari, Cendet, Anis Merah, LB Fighter, dan SRDC. 

"Burung yang kerap memenangkan perlombaan memiliki nilai ekonomis tinggi. Sampai saat ini burung Murai Batu yang telah memenangkan berbagai kontes harganya bisa mencapai Rp 1,2 miliar. Kita harap nantinya nilai jual burung Pemenang Lomba Burung Berkicau Piala Ketua MPR RI bisa pecahkan rekor di atas Rp 1,2 miliar," kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan Indonesia merupakan negara keempat yang memiliki spesies burung terbesar di dunia setelah Kolumbia, Peru dan Brasil. Tercatat setidaknya ada sekitar 1.812 spesies. Namun akibat habitat asli ataupun perburuan liar, banyak spesies burung yang terancam punah. Termasuk burung berkicau yang menjadi keunggulan Indonesia, seperti Kucica Hutan, Cucak Rawa, Jalak Suren, hingga burung kacamata atau pleci.

"Sebagai negara megadiverse atau negara yang memiliki keanekaragaman hayati, Indonesia memiliki tanggungjawab moral agar 1.812 spesies burung, 515 spesies mamalia, dan banyak lagi satwa yang hidup di alam Indonesia, tidak punah akibat ulah manusia. Sehingga para anak cucu kita masih bisa melihat langsung beragam burung khas Indonesia. Pecinta burung juga secara ekonomi melalui penangkaran, ekonomi kerakyatan tumbuh, pertumbuhan ekonominya sekitar Rp2 triliun per tahun. Mulai dari sisi penangkaran, pakan, sangkar, dan obat-obatan," ujar Bamsoet. 

Berdasarkan data Burung Indonesia, jumlah jenis burung di Indonesia tercatat 1.769 jenis. Tercatat 531 jenis burung yang statusnya dilindungi, antara lain jenis elang, jalak bali, rangkong gading, kasuari, gelatik jawa, cucak rawa, dan lain-lain.

Selain itu Indonesia juga memiliki jumlah burung endemik tertinggi di dunia. Di Indonesia tercatat lebih dari 372 jenis burung endemik, yaitu jenis burung yang tidak dapat ditemukan di negara lain di dunia

"Ini merupakan sebuah kekayaan besar yang diberikan Allah kepada kita. Oleh karena itu, saya sangat menghargai banyaknya perlombaan dan penangkaran burung yang ada di banyak daerah sekarang ini," pungkas Bamsoet.

Editor : Herdi Pasai

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai*