Dampak Etika Komunikasi Digital terhadap Interaksi Sosial dalam Game Online Valorant
Perkembangan teknologi pada masa kini telah membawa perubahan yang signifikan dalam cara manusia berkomunikasi ataupun berinteraksi, salah satunya manusia bisa berkomunikasi dan beradaptasi melalui game online. Salah satu game online yang banyak di minati oleh para remaja yaitu Valorant. Merupakan game FPS (First Person Shooter) yang berbasis tim.
Namun, sering sekali ditemukan perilaku komunikasi yang tidak etis, dengan menggunakan bahasa yang kasar dan prilaku yang tidak sportif.
Etika komunikasi merupakan hal penting bukan hanya di game online, melainkan pada
kehidupan kita sehari hari, kita perlu memperhatikan etika kita dalam berkomunikasi demi menciptakan lingkungan yang positif. Dalam game online, dengan adanya penerapan etika komunikasi yang baik dapat meningkatkan kualitas dalam berinteraksi sosial antar pemain,
mengurangi konflik yang tidak di inginkan serta meningkatkan kepuasan kita saat bermain.
Tentunya, Etika komunikasi memiliki dampak terhadap komunikasi atau interaksi pada game Valorant. Etika Komunikasi dalam Game Online Etika komunikasi dalam game online mengacu pada norma dan aturan yang mengatur interaksi antar pemain, baik secara verbal maupun non-verbal. Menurut Suryani dkk. (2023), perilaku komunikasi yang tidak etis, seperti penggunaan kata-kata kasar dan penghinaan, memberikan dampak yang serius pada pemain lainnya.
Berdampak pada prilaku di kehidupan sehari hari, bahkan pada Kesehatan mental pemain lain. Dalam konteks game Valorant, komunikasi yang efektif dan etis sangat penting untuk koordinasi tim. Pemain yang menerapkan etika komunikasi yang baik cenderung menggunakan bahasa yang sopan, memberikan instruksi yang jelas, dan mendukung rekan satu tim secara konstruktif.
Sebaliknya, perilaku komunikasi yang tidak etis dapat merusak dinamika tim dan
menurunkan semangat pemain lainnya. Anugerah (2020) menemukan bahwa kecanduan game online dapat memengaruhi etika berkomunikasi siswa, yang ditunjukkan dengan meningkatnya penggunaan bahasa kasar dan perilaku agresif.
Perlunya keasadaran yang tinggi dalam menerapkan etika berkomunikasi, cara berkomunikasi yang baik. Terutama pada game online, kita tidak tau latar belakang para pemain dalam tim. Apabila ada pemain yang menggunakan bahasa yang tidak etis atau kasar, apakah pemain lainnya bisa memilah mana yang baik dan benar, atau akan mengikuti komunikasi yang tidak etis tersebut tanpa memikirkan pemain lainnya.
Komunikasi yang tidak etis bukan dilakukan tanpa sebab. didapati bahwa tindakan toxic dilakukan karena kemampuan pemain dan kesalahan pemain. Tindakan toxic berupa kata-kata kasar, menghina ras, negara, jenis kelamin, dan pelecehan seksual yang dilakukan pemain laki-laki terhadap pemain perempuan. Menurut Santoso dkk. (2022). Meskipun begitu, tidak seharusnya pemain yang bersalah mendapati cemoohan, menghina ras, agama, hingga pelecehan. Terdapat banyak opsi lain untuk menanggapi kesalahan pemain lain.
Seperti yang sudah di singgung sebelumnya, dalam konteks game online, tidak hanya Valorant. Kita tidak tau bagaimana latar belakang para pemain lain, dengan mendapatkan cemoohan, menghina ras, dan perlakuan komunikasi tidak etis lainnya, bisa saja akan menambahkan bibit baru pemain pemain yang berkomunikasi tidak etis dalam game online, hal tersebut akan mempengaruhi citra dari komunitas game tertentu, karna di anggap memiliki pemain yang toxic. Bahkan dengan memberikan perlakuan komunikasi yang tidak etis, dapat mengganggu kesehatan
mental pada pemain yang menjadi korban.
Dampak Etika Komunikasi terhadap Interaksi Sosial dalam Valorant Interaksi sosial dalam Valorant sangat dipengaruhi oleh kualitas komunikasi antar pemain. Komunikasi yang etis dan efektif dapat menciptakan lingkungan bermain yang inklusif, dimana setiap anggota tim merasa dihargai dan didukung. Hal ini sejalan dengan temuan Affandi (2013), yang menyatakan bahwa komunikasi interpersonal yang efektif dalam game online dapat meningkatkan kerjasama dan kohesi tim.
Tidak hanya menambah pengalaman yang
positif saat game di mainkan, tetapi berpengaruh juga pada citra komunitas game Valorant, atau bahkan game Valorant itu sendiri. Pemain yang berkomunikasi etis pada game Valorant akan membawa citra publik yang baik. Game Valorant akan di pandang baik oleh public karena memiliki lingkungan pemain yang menerapkan komunikasi yang etis dan suportif.
Sebaliknya, komunikasi yang tidak etis, seperti penghinaan dan pelecehan verbal, dapat
menyebabkan konflik internal, menurunkan motivasi, dan bahkan menyebabkan pemain meninggalkan permainan. Suryani dkk (2023) menunjukkan bahwa paparan terhadap komunikasi negatif dalam game online dapat memengaruhi etika dan perilaku remaja dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, game Valorant bisa saja di benci oleh para penikmat game online, karena memiliki lingkungan yang buruk, yang akan merusak kesehatan mental. Karena berisikan pemain pemain yang tidak memiliki etika dalam berkomunikasi.
Studi yang dilakukan oleh Santoso dkk (2022) menunjukkan bahwa komunikasi yang buruk
dalam Valorant sering kali disebabkan oleh faktor emosional pemain, seperti rasa frustrasi dan tekanan kompetitif. Pemain yang merasa tidak puas dengan kinerja tim atau mengalami
kekalahan berulang cenderung menggunakan bahasa yang lebih kasar dan ofensif dalam
interaksi mereka. Meskipun begitu, tidak seharusnya kita sebagai pemain berkomunikasi yang tidak etis, banyak opsi positif yang bisa dilakukan.
Seperti, pemain yang lebih berpengalaman
dapat memberikan contoh dengan menggunakan bahasa yang sopan dan memberikan kritik yang membangun, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi semua pemain. Di sisi lain, pengebang game Valorant yaitu, Riot Games.
Menindak lanjuti adanya laporan
laporan terkait pemain yang tidak etis dalam berkomunikasi saat game berlansung. Dengan
memberikan penalty seperti mute chat, yang dimana pemain yang bersikap tidak etis tersebut tidak dapat berbicara melalui voice chat, maupun text chat. Penalty lainnya yaitu membuat akun pemain tersebut tidak bisa masuk ke dalam game dalam waktu yang sudah di tentukan.
Penalty yang paling tinggi yang dimana diterapkan oleh pengembang game pada pemain yang sudah terlalu seringa tau bahkan sangat tidak etis dalam berkomunikasi, yaitu dengan mem- banned akun yang dipakai oleh pemain toxic tersebut hingga waktu yang sudah di tentukan. Hal tersebut dilakukan karna sang pengembang game, Riot Games menginginkan lingkungan yang positif pada game yang dikembangkan. Namun, masih saja sering terlihat para pemain tidak etis dalam berkomunikasi saat bermain.
Kesimpulan
Kesimpulannya, etika komunikasi dalam game Valorant memiliki peran yang sangat penting
dalam membentuk pengalaman bermain yang positif dan inklusif. Pemain yang menerapkan
komunikasi yang sopan dan mendukung dapat menciptakan lingkungan yang nyaman bagi
semua pemain, meningkatkan koordinasi tim, serta memberikan dampak positif terhadap citra komunitas game tersebut. Sebaliknya, komunikasi yang tidak etis dapat menimbulkan konflik, menurunkan semangat bermain, dan bahkan berujung pada berkurangnya jumlah pemain aktif.
Oleh karena itu, kesadaran individu dalam menjaga komunikasi yang baik sangat diperlukan demi menciptakan pengalaman bermain yang lebih sehat dan menyenangkan.
Selain tanggung jawab individu, pengembang game seperti Riot Games juga memiliki peran
dalam mengawasi serta menindak perilaku komunikasi yang tidak etis dalam Valorant.
Meskipun berbagai sistem seperti mute list, player reporting, dan sanksi akun telah diterapkan, kasus komunikasi toxic masih sering terjadi.
Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih ketat dan sistem deteksi yang lebih akurat untuk mencegah perilaku negatif sejak dini. Dengan kolaborasi antara pengembang dan komunitas pemain dalam menjaga etika komunikasi, diharapkan Valorant dapat terus berkembang sebagai game yang
memiliki lingkungan bermain yang lebih sehat dan positif. **
**R. Muhammad Arif Dzakwan A.
Program Studi : Komunikasi Digital dan Media, IPB University
Editor : Herdi Pasai
Berita Terkait
Berita Terbaru
Pemerintah butuh peran Wartawan dalam awasi setiap Kebijakan
- Asahan
- 18 April 2025 10:54 WIB
Pemkab Asahan Gelar Tes Asesmen Pemetaan/ Penilaian Kompetensi Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama
- Asahan
- 18 April 2025 10:52 WIB
Rakor bersama Gubernur Riau, Wabup Husni Sampai Sejumlah Usulan Pembangunan
- Siak
- 18 April 2025 10:51 WIB
Disidak Komisi III DPRD Inhil, PT. BPP Komitmen Jaga Lingkungan
- Inhil
- 17 April 2025 20:49 WIB
Sidak Pasar Inpres Kisaran, Wakil Bupati Asahan Minta Pedagang Tidak Gunakan Ruas Jalan
- Asahan
- 17 April 2025 08:14 WIB
Pemerintah Kabupaten Asahan Akan Tindak Tegas ASN Yang Gunakan Narkoba
- Asahan
- 16 April 2025 20:15 WIB
Pemkab Siak Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla
- Siak
- 16 April 2025 20:11 WIB
Tapem Kampar Bahas Langkah Desa Pulau Belimbing Menuju Desa Defenitif
- Kampar
- 16 April 2025 20:07 WIB
Rutan Karimun Gelar Olahraga dan Seni bagi Warga Binaan
- Karimun
- 16 April 2025 19:07 WIB
Wakil Bupati Asahan Pimpin Apel di Kecamatan Kota Kisaran Barat
- Asahan
- 16 April 2025 16:45 WIB
Bupati Asahan Buka Musabaqoh Tilawatil Qur'an Nasional (MTQN) Ke-56
- Asahan
- 16 April 2025 16:44 WIB
