Kemenag Kampar Tegaskan PDTA Darul Wasiah yang Dijadikan Dapur MBG Belum Tutup, Proses Belajar Masih Berjalan

Bangkinang — Isu yang beredar di masyarakat bahwa Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) atau PDTA Darul Wasiah di Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, telah tutup selama satu tahun, dibantah tegas oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kampar.

Kepala Kantor Kemenag Kampar H. Fuadi Ahmad, S.H., M.A.B., didampingi Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren H. Maswir, M.A., menegaskan bahwa proses belajar mengajar di MDTA Darul Wasiah masih berlangsung hingga saat ini, meskipun dilakukan secara sederhana di rumah para guru.

Hal ini disampaikan saat rapat bersama di Desa Kualu Nenas yang dihadiri oleh Pj. Kepala Desa Kualu Nenas Idrus Maarif, Ketua FKDT Kabupaten Kampar Samsul Hidayat, Ketua MK2MDT Mukhlis, Kadus Sungai Putih Aziz Abdullah, Kepala MDTA Darul Wasiah Zakaria, para guru, serta staf PD Pontren Kemenag Kampar, hari selasa (07/10/2025) diruang Kakan Kemenag Kampar.

 “Proses belajar tetap berjalan, walaupun dilakukan di rumah guru. Artinya, madrasah ini belum tutup,” tegas Fuadi.

        Aturan Pendirian dan Penutupan PDTA

Kemenag Kampar menjelaskan bahwa PDTA merupakan lembaga pendidikan nonformal yang didirikan oleh masyarakat. Karena itu, proses pendirian maupun penutupannya harus melalui mekanisme resmi dan mendapat persetujuan dari pihak berwenang.

“Kalau PDTA ingin dijadikan dapur MBG (Makanan Bergizi Gratis), seharusnya ditutup secara resmi terlebih dahulu. Jangan sampai lembaga masih aktif, tapi bangunannya sudah dialihfungsikan,” tegas pihak Kemenag.

“Kita tidak ingin kejadian seperti sekarang — berita viral dulu, baru diurus penutupannya,” tambahnya.

Pihak Desa dan Yayasan Saling Lempar Tanggung Jawab

Kepala Desa Kualu Nenas, Idrus Maarif, mengaku tidak mengetahui adanya perubahan fungsi bangunan sebelum isu ini ramai diperbincangkan publik.

“Kami baru tahu setelah berita viral. Ternyata bangunan PDTA dijadikan dapur MBG,” ungkapnya.

Sementara Kadus Sungai Putih, Aziz Abdullah, mengatakan bahwa proses belajar masih ada, namun tidak maksimal.

“Ado belajar, tapi tak maksimal,” ujarnya singkat.

Aziz juga menambahkan bahwa bangunan PDTA Darul Wasiah merupakan hasil pembangunan program PNPM Mandiri dan merupakan aset desa.

 Kepala MDTA Tolak Alih Fungsi Bangunan

Kepala MDTA Darul Wasiah yang baru, Zakaria, mengaku menolak jika bangunan madrasah dijadikan dapur MBG. Ia mengungkapkan sempat ditawari ruko tiga pintu sebagai tempat alternatif, namun dianggap tidak mencukupi oleh pihak pengelola program MBG.

“Kami tetap ingin proses belajar berjalan. Tapi karena keputusan yayasan, akhirnya kami mengikuti, walaupun kegiatan belajar terpaksa dilakukan di rumah guru,” ujar Zakaria.

Saat ini, santri yang masih aktif berjumlah 14 orang, terdiri dari: Kelas I : 3 orang, Kelas II : 4 orang, Kelas III : 3 orang dan Kelas IV : 4 orang.

Rencana pemindahan kegiatan belajar ke SDN 023 Sungai Putih juga belum terealisasi karena pihak sekolah belum menerima secara resmi perpindahan tersebut.

        Guru Terpaksa Gelar Les di Rumah

Kondisi ini membuat para guru terpaksa mengadakan les di rumah masing-masing agar kegiatan belajar tidak berhenti total. Namun, antusiasme murid mulai menurun karena kondisi madrasah yang belum jelas.

 “Ada murid yang bilang, untuk apa sekolah, sekolah kita sudah tak ada, Pak,” tutur salah seorang guru dengan nada sedih.

FKDT Desak Segera Sediakan Tempat Belajar

Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Kampar, Samsul Hidayat, mendesak pihak yayasan dan pemerintah desa segera mencarikan tempat baru untuk proses belajar mengajar.

 “Jangan hanya janji-janji. Sudah tiga bulan kegiatan terganggu. Kami minta besok pagi sudah ada ruang belajar yang bisa digunakan,” tegasnya.

“Kita tidak ingin guru-guru ini berhenti mengajar hanya karena tempat belajar belum tersedia,” tambahnya.

Kemenag Kampar berharap persoalan ini segera diselesaikan secara musyawarah, agar semangat guru dan santri MDTA Darul Wasiah tidak padam dan kegiatan pendidikan agama di Desa Kualu Nenas tetap berjalan sebagaimana mestinya. **

Editor : Reza MF
Tag : # Kampar



Bagikan