Stan Kabupaten Siak di Kongres JKPI 2024 Menarik Perhatian Pengunjung dengan Batik dan Aksesoris Khas Siak

Banjarmasin – Stan Kabupaten Siak di Kongres VI dan Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) 2024 yang diadakan di Siring Menara pandangBanjarmasin, berhasil mencuri perhatian para pengunjung. 

Produk unggulan seperti batik khas Siak dan berbagai aksesoris tradisional menjadi daya tarik utama di pameran tersebut.

Batik khas Siak dengan motif-motif yang terinspirasi dari alam dan sejarah kerajaan Melayu, menarik perhatian banyak pengunjung dari berbagai daerah. Mereka tertarik tidak hanya karena keindahan motifnya, tetapi juga cerita sejarah yang diangkat dalam setiap corak batik tersebut.

"Saya sangat tertarik dengan batik Siak. Motifnya unik, dan ketika diberi tahu bahwa coraknya terinspirasi dari sejarah Melayu, itu menambah nilai tersendiri. Rasanya batik ini punya cerita yang hidup," ujar salah satu pengunjung asal Surabaya yang tertarik membeli batik khas Siak.

Selain batik, aksesoris seperti kalung, gelang, dan anting-anting yang dibuat dari bahan-bahan tradisional khas Melayu juga banyak diminati. Para pengunjung kagum dengan desain yang artistik dan nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Stan Kabupaten Siak juga menampilkan produk kuliner khas yang membuat pengunjung semakin penasaran. Salah satu produk yang paling diminati adalah kue lapis siak yang terkenal dengan rasa manis yang khas.

Arfan Usman juga menambahkan bahwa partisipasi Kabupaten Siak dalam JKPI kali ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya, tetapi juga untuk membuka peluang kerja sama dalam bidang ekonomi kreatif dan pariwisata.

“Harapan kami, melalui acara seperti ini, produk-produk unggulan Siak semakin dikenal luas, sehingga dapat membuka peluang pasar yang lebih besar bagi pelaku usaha lokal. Selain itu, ini juga memperkuat citra Siak sebagai kota pusaka yang kaya akan warisan budaya,” ucap Arfan pada kamis (19/9/2024).

Dengan kesuksesan stan Siak di JKPI 2024, Kabupaten Siak semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu kota pusaka yang berkomitmen untuk melestarikan budaya sambil terus mengembangkan potensi ekonomi kreatif lokal. Inf/ Jhony 

Editor : Herdi Pasai

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai*