Gubri Syamsuar ajak Serikat Buruh Perhatikan Tenaga Kerja dan Petani Sawit

PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengajak Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) wilayah Riau agar memperhatikan kapasitas dari petani dan juga kapasitas tenaga kerja.

Hal tersebut dikatakan Syamsuar saat menyampaikan sambutan di acara Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) KSBSI Riau, di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Senin (12/09/2022).

Rakorwil KSBSI Riau mengusung tema “Membangun citra positif kelapa sawit melalui peningkatan kapasitas petani dan tenaga kerja di sektor kelapa sawit”.

Komoditi kelapa sawit menurut data Statistik Perkebunan Riau seluas 2,59 juta hektare lebih. Sementara, menurut Direktorat Jenderal Perkebunan seluas 3,387 juta hektare. Jumlah tersebut, merupakan luas kebun kelapa sawit nomor satu di Indonesia dengan seluas 16,382 juta hektar (20,07%). 

Kemudian, produksi crude palm oil (CPO) Riau tahun 2019 menurut Badan Pusat Statistik (2020) adalah sebanyak 7,73 juta Ton dari 47,18 juta Ton nasional, jadi share Riau ke nasional adalah sebesar 21.65%. 

Berkaitan hal tersebut, Gubri Syamsuar mengapresiasi kegiatan Rakorwil KSBSI Riau lantaran mendukung sektor pertanian khususnya perkebunan kelapa sawit dan tenga kerja. 

“Tentunya kegiatan ini saya apresiasi, karena juga tema yang disampaikan itu juga cukup bagus. Apalagi kaitannya langsung berkaitan dengan sawit, petani dan tenaga kerja,” ucapnya.

Di kesempatan itu, Syamsuar mengajak semua pihak untuk memperhatikan sektor perkebunan kelapa sawit. Hal itu dikarenakan sangat berkaitan dengan kapasitas dari tenaga kerja dan petani sawit. 

Diakui Syamsuar, jika harga sawit anjlok maka sebagian pertumbuhan ekonomi juga pastinya menurun. Namun, dengan adanya perhatian yang lebih maka bisa dapat memberi solusi kedepannya. 

“Semua ini sangat dipengaruhi oleh sawit. Kalau harga sawit anjlok pasti berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi, pengaruh juga kepada profesi petani, dan pengaruh kepada tenaga kerja. Karena itu, sudah waktunya kita harus memperhatikan kapasitas dari petani dan juga kapasitas tenaga kerja agar berjalan dengan apa yang kita harapkan,” katanya.

“Sebagai daerah penghasil sawit terbesar, kita bisa terus bekerja sama dan sekaligus juga dapat meningkatkan produksi. Sebab, kalau meningkatkan produksi saja nanti tentu imbas juga kepada peningkatan pendapatan baik petani maupun tenaga kerja,” imbuhnya. 

Gubri Syamsuar berharap, kegiatan Rakorwil KSBSI bisa memberi manfaat bagi petani dan tenaga kerja buruh dalam meningkatkan kapasitasnya. Serta dengan adanya kegiatan tersebut, dapat meningkatkan produksi sawit agar Provinsi Riau menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi nasional.

“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini dapat bermanfaat bagi petani dan tenaga kerja. Khususnya dalam meningkatkan kapasitas tenaga kerja dan kapasitas petani yang sekaligus meningkatkan produksi yang ada di wilayah Riau,” harapnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI, Afriansyah Noor menjelaskan perihal tenaga kerja, menurutnya sudah seharusnya menjadi hal yang dipikirkan bersama-sama.

“Saya berjanji kepada diri saya dan juga kepada seluruh rakyat Indonesia, bahwa ingin mengabdikan diri untuk kepentingan serikat pekerja dan seluruh tenaga kerja yang ada di Republik Indonesia. Itu juga tentunya harus jadi pemikiran kita bersama-sama,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan dia, pemerintah menyambut baik terselenggaranya kegiatan Rakorwil. Karena kegiatan itu merupakan satu di antara agenda organisasi untuk mengevaluasi kinerja organisasi serta sekaligus menyusun program kerja di tingkat wilayah.

“Saya sangat mengharapkan [kegiatan] ini dapat memberikan masukan yang positif kepada pemerintah dalam menjawab berbagai macam tantangan di bidang Ketenagakerjaan," pungkasnya. Advetorial

Editor : Herdi Pasai

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai*