Komisi VI DPR Apresiasi PLN Jaga Keandalan Listrik di Aceh
Upaya PT PLN (Persero) dalam menjaga pasokan listrik di seluruh wilayah Indonesia mendapat apresiasi banyak pihak. Termasuk, Komisi VI DPR RI yang mengapresiasi PLN karena telah menjaga pasokan listrik di Aceh dalam kondisi aman.
Anggota Komisi VI DPR RI Muslim mengapresiasi PLN dalam menjaga keandalan listrik di Aceh. Hal itu disampaikan dalam kunjungan kerja reses Komisi VI yang dilaksanakan di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh.
“Saya berterima kasih kepada PLN yang telah sangat baik melayani masyarakat Aceh khususnya di bulan Ramadan lalu yang tanpa padam,” ujarnya, Selasa (10/8/2022).
Dalam kesempatan itu, Muslim juga mempertanyakan adanya anggapan jika listrik Aceh defisit, sehingga harus dipasok dari Sumatera Utara. "Apa benar demikian?" tanya Muslim
Saat ini daya mampu listrik di Aceh sebesar 669 megawatt (MW) dengan beban puncak tertinggi di 2022 sebesar 445 MW, terdapat surplus daya sekitar 224 MW untuk mendukung kebutuhan listrik di Aceh.
Pasokan tersebut salah satunya disuplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya dengan kapasitas 2x100 MW dan PLTMG Arun dengan daya 430 MW.
Direktur Regional Sumatera dan Kalimantan PLN Adi Lumakso menegaskan, sistem kelistrikan Pulau Sumatera telah terintegrasi dari Aceh hingga Lampung.
“Secara sistem tidak ada defisit listrik di subsistem Aceh, dengan sumber PLTU Nagan 2X100 MW dan PLTMG Arun 430 MW sedang beban puncak di Aceh hanya 445 MW yang terkoneksi dengan sistem besar di grid Sumatera, sehingga transfer listrik dari Sumut ke Aceh atau Aceh ke Sumut sesuai dengan kondisi sistem,” ujar Adi Lumakso.
Ia juga menjelaskan sistem kelistrikan Sumatera sampai dengan Juli ialah daya mampu sebesar 8.638 MW dengan beban puncak 6.378 MW. Sehingga, terdapat cadangan sebesar 2.260 MW.
Sementara itu, untuk sistem kelistrikan Kalimantan sampai dengan Juli ialah mempunyai daya mampu sebesar 2.784 MW dan beban puncak 1.650 MW. Sehingga, terdapat cadangan sebesar 1.134 MW.
Adi menambahkan, berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 terdapat rencana penambahan pembangkit di Sumatera dengan total kapasitas 9.758 MW dan di Kalimantan sebesar 2.803 MW.
“Dengan proyeksi rata-rata pertumbuhan 7,4 persen, didapatkan rata-rata reserve margin Sumatera sebesar 45,7 persen dan Kalimantan sebesar 32 persen. Sehingga sistem Sumatera-Bangka dan Kalimantan masih surplus atau oversupply hingga tahun 2030,” terangnya.
Terkait dengan rasio desa berlistrik (RDB) PLN, sampai dengan Juni 2022 untuk regional Sumatera-Kalimantan sebesar 95,69 persen, di mana Sumatera sebesar 99,5 persen dan Kalimantan sebesar 82,32 persen.
“Khusus di Aceh, rasio desa berlistrik telah mencapai 100 persen. Sementara untuk rasio elektrifikasi Aceh sebesar 99,96 persen,” tutup Adi. Advertorial
Editor : Herdi Pasai
Berita Terkait
Berita Terbaru
Ketum PWI Pusat Hendri Ch Bangun Tunjuk Rina Dianti Hasan Plt Ketua PWI Kampar
- Kampar
- 20 Mei 2025 22:03 WIB
Bupati Asahan Minta Ikatan Alumni UNA Menjadi Wadah Pemersatu di Asahan
- Asahan
- 20 Mei 2025 17:14 WIB
Bupati Lepas Jemaah Calon Haji Kabupaten Asahan di Gedung Tahfidz Masjid Agung Haji Achmad Bakrie
- Asahan
- 20 Mei 2025 17:11 WIB
Polda Kepri Bersama KNTI, Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Pembudidayaan Hutan Mangrove dan Terumbu Karang
- Batam
- 20 Mei 2025 16:22 WIB
Desa Batas Diikutsertakan Mewakili Rohul pada Lomba Desa Tingkat Provinsi Riau 2025
- Rohul
- 20 Mei 2025 16:09 WIB
RDP Komisi I DPRD Kampar Dengan Damkar Terkait Kebakaran Rumah Warga
- Kampar
- 20 Mei 2025 12:30 WIB
Bupati Natuna Temui Menparekraf, Dorong Geopark Natuna Masuk Jaringan UNESCO
- Kepri
- 20 Mei 2025 09:46 WIB
Pimpinan DPRD Kampar Bersama Pemkab Rakor dengan KPK RI
- Kampar
- 19 Mei 2025 23:21 WIB
Terungkap, Upah Fantastis Kurir Narkoba Jaringan Internasional di Riau
- Riau
- 19 Mei 2025 18:08 WIB
Jadi Beking Narkoba, Kepala Desa di Riau Diciduk Polisi
- Hukum
- 19 Mei 2025 18:05 WIB
Progres Pendataan Tunggal Bansos Kampar Hampir Rampung
- Kampar
- 19 Mei 2025 17:25 WIB
