Muara Takus, Menuju Desa BRILian Seutuhnya

KAMPAR- Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar merupakan salah satu destinasi pariwisata di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Dengan pesona tersebut, Desa Muara Takus termasuk dalam Desa BRILian.

Kepala Desa Muara Takus, Helman Sadri melalui Sekretaris Desa, Andika Hipendri mengatakan bahwa proses tersebut setelah ketertarikan pihak BRI terhadap kemajuan transaksi BRILink yang dikelola oleh BUMDes Istana Mahligai.

Ia mengatakan bahwa unit usaha BRILink tersebut cukup banyak melakukan transaksi pada awal berdiri, disebabkan  hanya ada dua unit BRILink pada dua kecamatan yaitu, Kecamatan XIII Koto Kampar dan Kecamatan Koto Kampar Hulu.

"Pada saat itu keuangan BUMDes cukup memadai dan menjadi nilai tambah," ujarnya, Selasa (25/3/2025).

Ia menagatakan bahwa BUMDes tersebut aktif semenjak tahun 2019. Usaha BUMDes Istana Mahligai cukup bervariasi. Diantaranya, usaha alat tulis, pangkalan Gas serta terbaru usaha sablon baju.

"Menjadi desa BRILian cukup menjadi tantangan bagi pengurus BUMDes dan Pemerintah Desa (Pemdes). Sebab dengan arus teknologi saat ini, tingkat persaingan usaha pada pedesaan cukup ketat," ujarnya.

Saat ini, Andika menyebut masyarakat desa sahari- hari memanfaatkan bentuk produk BRI, seperti BRILink, QRIS maupun layanan KUR.

Penerima KUR rata- rata pada sektor perkebunan. Perkebunan sawit menjadi usaha paling banyak menerima layanan tersebut.

Selain itu, katanya bentuk dukungan Bank plat merah tersebut adalah penghijauan pada situs Candi Muara Takus.

Pada tahun 2022 lalu, BRI Cabang Bangkinang menggelar kegiatan BRI Menanam. Dalam kegiatan itu, sebut Andika pihak BRI dilaksanakan seremonial penyerahan dan penanaman bibit sejumlah 200 bibit tanaman.

"Ini bukti kepedulian BRI terhadap penghijaun disekitar Desa Wisata Muara Takus," ujarnya.

Sekretaris Desa Muara Takus, Andika Hipendri bersama pengelolola BUMDes Istana Mahligai, Ravi saat berada digaleri Sablon baju, Selasa (25/3/2025). (HERDI/ RESONANSI.CO)

Andika menyebut Desa Muara Takus juga menjadi atensi Komisi V DPR RI. Pada tahin 2023 lalu, Pihak Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik di situs Candi Muara Takus.

Saat itu, Anggota Komis V DPR RI, Syahrul Aidi Ma’azat mengatakan bahwa akan membawa anggaran pusat untuk dilakukan revitalisasi situs Candi Muara Takus. Hal ini masuk akal disebabkan akses menuju situs tersebut sudah didukung oleh infrastruktur jalan Tol. 

"Nah ini membuktikan bahwa kami juga perlu dukungan, agar Desa Muara Takus menjadi Desa BRILian seutuhnya serta menjadi destinasi andalan," harapnya.

Pemdes Muara Takus juga melakukan inovasi dalam menggerakkan perekonomian rakyat. Inovasi tersebut berupa usaha rumah cookies. Usaha ini berupa pembuatan kue kering.

Pemdes melakukan pemberdayaan bagi Lanjut usia (Lansia) dan para janda dalam program ini. "Kelompok ini beranggotakan 10-12 orang yang merupakan binaan desa lewat pemanfaatan dana desa," sebutnya.

Andika menyebut bahwa potensi desa wisata Muara Takus Cukup besar dengan keberadaan situs Candi Muara Takus. Kedepannya pihak Pemdes berharap bahwa BRI dapat memperhatikan lagi untuk memberikan CSR (Corporate Social Responsibility).

Ia mengatakan bahwa area kantor Desa mempunyai space cukup besar untuk dilakukan pengembangan potensi desa lewat taman UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Dengan adanya taman UMKM, sehingga semua produk masyarakat seperti kerajianan tangan maupun usaha kuliner tradisional bisa ditampilkan untuk menjadi cinderamata bagi wisatawan.

"Ini sangat strategis mengingat jalur taman ini akses menuju tempat wisata Candi Muara Takus," katanya.

Sementara itu, Pimpinan Cabang BRI Bangkinang, Adi Setia Wardhana melalui Manager Bisnis Mikro, Brando Purba mengatakan bahwa pihaknya mendorong unit yang ada di Kabupaten Kampar untuk mengirim nama desa untuk diikutsertakan dalam Desa BRILian tahun 2025.

"Dalam waktu dekat ini akan dibuka pendaftaran program Desa BRILian ini," ujarnya.

"Dari Desa BRILian ini nantinya ekosistem mikro akan bermula. Dari sini bisa mendorong perekonomian desa," tambahnya.

Syarat untuk menjadi desa BRILian menurut Brando adalah suatu daerah yang memiliki komoditas UMKM dan potensi yang menjadi andalan.

"Mantri akan melakukan pemetaan, mana yang menjadi potensi, setelah itu baru kita memberikan edukasi melalui pendekatan ke perangkat desa," ujarnya

Apabila sudah masuk dalam program Desa BRILian, pihak BRI akan melakukan pengembangan terhadap kebutuhan suatu daerah melalui CSR.

"Misalnya pada daerah tersebut memerlukan toilet umum, atau penggilingan padi dan sebagainya, nanti akan ada dukungan agar menjadi lebih maju," tukasnya. Herdi

Editor : Herdi Pasai
Tag : # Bank BRI



Bagikan