Percepatan Penurunan Stunting, TPPS Kampar Studi Tiru ke Surabaya
SURABAYA- Dinas Kesehatan Kampar bersama Tim Percepatan Pernurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kampar, Pj Ketua TP PKK Ricana Djayanti Hambali, Selaku Wakil Ketua TPPS, Kepala Dinas DP2KBP3A, Kepala Dinas Perikanan, Kepala Satpol PP, Kemenag, Tim Sekretariat TPPS serta Satgas Percepatan Penurunan Stunting melaksanakan Studi Tiru Ke TPPS Kota Surabaya.
Kegiatan ini merupakan upaya pencapaian target Penurunan prevalensi stunting dan zero stunting kasus baru di Kab. Kampar di tahun 2024.
Kegiatan yang dilaksanakan dari tanggal 5 - 8 November 2024 ini dilaksanakan di Kota Surabaya dan di Kelurahan Kapasari.
Ricana Hambali menyampaikan dipilihnya Kota Surabaya sebagai daerah tujuan Studi Tiru karena keberhasilan kota surabaya dalam penurunan angka stunting dimana berdasarkan data SKI tahun 2023 prevalensi stunting kota surabaya adalah 1,6% sedangkan kab. Kampar prevalensi stunting 7,6% .
Dalam diskusi yang sangat hangat di Ruang Pertemua Walikota Surabaya
Di Ketahui Keberhasilan Kota Surabaya dalam penurunan angka stunting di dukung dari beberapa point penting diantaranya :
1. Komitmen Wali Kota selaku Pimpinan daerah dalam semua kebijakan upaya percepatan penurunan stunting dan pemantauan evaluasi dalam setiap kegiatan.
2. Kolaborasi dan Sinergisitas Seluruh OPD dan pemangku kebijakan sampai dengan tingkat kelurahan
3. Peran Kader dalam pendampingan keluarga beresiko stunting
4. Peran swasta dalam program CSR yang berkelanjutan
5. Pemantauan Perkembangan dan updating data stunting melalui satu data terintegrasi dalam Aplikasi "Sayang Warga"
6. Sudah berjalannya Integrasi Layanan Primer dari tingkat Puskesmas sampai Posyandu, Layanan sesuai Siklus hidup, dan berjalannya Pemantauan Wilayah Setenpat.
7. Pemberian Susu PKMK pada Balita Zcors engam sumber pangadaan dari Pemerintahan Daerah (sehingga intervensi gizi bisa lebih cepat) dan dari CSR
8. Pemberian PMT diluar sasaran BOK Kemenkes ,yg memberikan hanya pada ibu hamil dan balita tapi juga memberikan PMT dan Multi Vitami pada pada Ibu Menyusui yg melahirkan bayi beresiko stunting.
9. Waktu intervensi PMT maupun PKMK tidak terbatas, sampai anak keluar dari status gizi Zcorer Stunting.
Berbagai pembelajaran yang di dapat oleh TPPS Kabupaten Kampar dalam kegiatan studi tiru akan disampaikan kepada Bupati selaku ketua pengarah dan Sekda Selaku Ketua TPPS dalam rapat TPPS.
"Dimana nantinya dengan komitmen dan sinergisitas semua pihak dalam pencapaian target penurunan angka stunting Kampar dapat tercapai di tahun 2024," pungkas Ricana. Adv
Editor : Herdi Pasai
Berita Terkait
Berita Terbaru
Puncak Hari Bhakti KEMENIMIPAS Ke-1, Lapas Bagansiapiapi Gelar Tasyakuran
- Rohil
- 19 November 2025 16:37 WIB
Lapas Bagansiapiapi Gelar Kejuaraan Tenis Meja Tingkat SD Se-Kecamatan Bangko Sambut HUT KEMENIMIPAS
- Rohil
- 19 November 2025 16:34 WIB
Lanal Ranai Bentuk Saka Bahari sebagai Garda Muda Penjaga Kedaulatan Laut
- Natuna
- 19 November 2025 12:43 WIB
Pesan Tegas Menhan di Natuna : Lanud RSA Harus Jadi Posko Depan Pertahanan Negara
- Natuna
- 19 November 2025 10:32 WIB
Asahan Perkuat Komitmen Restorative Justice, Bupati Hadiri Penandatanganan PKS
- Asahan
- 19 November 2025 08:25 WIB
Gerak Cepat PLN Pulihkan Aceh: Transmisi Stabil, Sistem Kembali Normal 100 Persen
- Nasional
- 19 November 2025 08:17 WIB
Sarasehan Pengembangan Perikanan Asahan Bahas Tantangan dan Arah Kebijakan 2025
- Asahan
- 19 November 2025 08:12 WIB
DKP Kepri Gelar Bimtek Sertifikasi Nelayan: 180 Peserta Dibekali Kompetensi dan Keselamatan Melaut
- Tanjungpinang
- 18 November 2025 22:01 WIB
PKK Asahan Gelar Pelatihan Administrasi dan Kelembagaan 2025
- Asahan
- 18 November 2025 20:02 WIB
Aktivis Sayangkan Pengadaan Mobil Dinas Bupati Kampar di Tengah Banyaknya Kebutuhan Mendesak
- Kampar
- 18 November 2025 19:09 WIB
DPRD Kampar Gulirkan Wacana Pansus Hak Angket Terkait Sejumlah Polemik Kebijakan Bupati
- Kampar
- 18 November 2025 14:34 WIB
