Rabies, Dinkes Pekanbaru Sediakan VAR Gratis

PEKANBARU - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru telah mengumumkan bahwa mereka menyediakan Vaksin Anti Rabies (VAR) secara gratis bagi warga yang mengalami gigitan hewan peliharaan dan berisiko terjangkit rabies.

"Jadi apabila tergigit hewan peliharaan, segera melapor ke puskesmas terdekat, karena kita baik Diskes kota maupun provinsi sudah menyiapkan vaksin anti rabies," kata Kepala Diskes Kota Pekanbaru dr. Zaini Rizaldy Saragih dikutip dari Mediacenter Riau, Kamis (3/8/2023).

Para warga yang mengalami insiden digigit hewan peliharaan dapat segera mendatangi seluruh puskesmas di kota ini untuk mendapatkan VAR secara gratis. Tindakan cepat ini diharapkan dapat mencegah penyebaran rabies yang merupakan penyakit mematikan jika tidak ditangani dengan tepat.

Ia menyampaikan, saat ini ada satu orang warga di Kelurahan Palas yang menjadi suspek dan dicurigai positif rabies akibat digigit hewan peliharaan.

"Yang mana dari gejala yang disampaikan, itu mirip ke arah penyakit rabies. Tapi kita belum dapat laporan secara resmi dari pihak rumah sakit yang menangani apakah positif rabies atau tidak," ujarnya.

Dikatakan Zaini, rabies merupakan virus yang ditularkan akibat gigitan hewan peliharaan seperti kucing, anjing dan kera yang terjangkit rabies.

Untuk hewan peliharaan yang positif rabies, kata dokter Bob, sapaan akrabnya, itu dapat dilihat dari perilaku hewan bersangkutan.

"Ciri-cirinya itu suka menyendiri, takut sama cahaya dan juga takut sama air," ungkap dia.

Sementara untuk warga yang terjangkit rabies, gejalanya bisa terlihat dari hari pertama gigitan sampai 14 hari pasca digigit hewan penular rabies.

"Kalau manusia yang tertular rabies, gejalanya juga takut sama air, gelisa, juga ada yang disertai demam," paparnya.

Mengingat belum adanya obat khusus rabies, lanjut Zaini, maka ada beberapa upaya pencegahan yang bisa dilakukan warga apabila digigit hewan penular rabies.

"Pertama, segera dicuci dengan sabun pada bekas gigitan tersebut. Setelah itu, langsung mendatangi puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat untuk diberikan penanganan dan diobati. Kalau dinilai perlu, baru diberikan vaksin anti rabies," tutupnya. Reza/ Mcr

Editor : Herdi Pasai

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai*