Wagub Riau : Kehadiran Pemimpin di tengah Masyarakat Merupakan Bagian Dakwah

PEKANBARU - Mengawali bulan suci ramadan 1444 H, Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Brigjen TNI (purn) Edy Natar Nasution konsisten mensyiarkan agama Islam melalui kegiatan Gerakan Sholat Subuh Berjamaah (GSSB) Provinsi Riau.

Program GSSB yang merupakan bentuk dakwah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau ini bertujuan sebagai wadah silahturahmi dan memperkuat ukhuwah islamiyah, serta mengajak umat untuk meramaikan masjid. 

Gerakan subuh berjamaah tersebut telah di selenggarakan sebanyak 114 kali ke sejumlah kabupaten/kota di Bumi Lancang Kuning. Saat ini GSSB berlokasi di Masjid Paripurna Al Mukarrah, Jalan Ikhlas Pematang Kapau, Pekanbaru, Jumat (24/03/2023).

Wagubri Edy Natar mengtatakan, dakwah tersebut sudah ada terbagi-bagi porsinya. Contoh saja, seorang pimpinan yang hadir kedalam forum keilmuan ini sudah merupakan bentuk bagian dari dakwah. 

“Gerakan kita ini sudah ke 114, kita bergerak ke masjid-masjid yang ada di Provinsi Riau. Tujuannya ya berdakwah dan mengajak umat, karena tugas ini bukan hanya dilakukan oleh ustad dan tokoh agama saja namun tugas dari pemimpin dan pejabat. Oleh karena itulah kita mencoba bersatu dalam satu wadah yaitu GSSB Riau,” katanya.

“Saya sering katakan, kalau ustad itu hadir dakwahnya melalui tausyia. Tapi kalau saya tentu ada porsinya, yaitu dengan kehadiran saya merupakan bagian dari dakwah,” lanjut Wagubri.

Wagubri jelaskan, para jemaah harus memahami dengan baik. Bahwa mendengar tausyiah dari ustad juga merupakan satu diantara dari ibadah yang sekaligus mendapatkan ilmu. 

Menurutnya, menuntut ilmu tidak ada batas usia, makanya dia berpesan jangan bosan mendengarkan tausyiah yang diberikan ustad walaupun penyampaiannya telah di dengar secara berulang-ulang.

“Apalagi di bulan ramadan ini, kita sudah di berikan oleh Allah dipertemukan pada bulan yang suci ini. Alangkah ruginya jika kita sebagai manusia tidak memanfaatkan dengan baik untuk melakukan ibadah. Artinya beruntunglah kita sekarang ini berkumpul mendapatkan ilmu agama dan pahala,” jelasnya.

Mantan Danrem Wira Bima tersebut mengungkapkan pada bulan biasa saja, melaksanakan salat subuh berjamaah itu Allah berikan kemuliannya. Terlebih lagi di bulan ramadan ini melakukannya, tentu akan mendapatkan kemuliaan berkali lipat.

“Oleh karena itulah dalam kesempatan ini, mari kita sama-sama mengisi hidup ini dengan kebaikan. Karena kita tidak pernah tau kapan Allah akan memanggil,” ungkapnya.

Selain itu, dirinya menerangkan pada tahun ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah mengagendakan kegiatan safari ramadan. Yang dimana pembagiannya lebih terasa istemewah sebab, Gubernur dan Wakil Gubernur Riau bisa mendatangi 12 Kabupaten/Kota.

“Saya juga ingin mengatakan, pada bulan ramadan ini. Saya bersama bapak Gubernur akan melakukan safari ramadan. Kalau tahun lalu itu kami berbagi saya 6 kabupaten/kota dan bapak Gubernur juga 6 kabupaten/kota namun sekarang ini kami keliling ke 12 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau. Untuk itulah makanya GSSB ini menyesuaikan dengan waktu yang ada,” terangnya.

Sementara itu, Ketua GSSB Riau, Zulhusni Domo yang juga menjabat sebagai ketua harian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau menambahkan selama bulan suci ramadan gerakan ini akan tetap di adakan namun waktunya saja yang menyesuaikan dengan Wakil Gubernur Riau.

“Kenapa saya katakan kami menyesuaikan bapak wakil gubernur ini, sebab banyak masyarakat yang menanti-nantikan kehadiran beliau. Hampir seluruh masjid yang meminta untuk mendatangkan bapak wakil gubernur, karena dengan adanya sosok pemimpin di tengah masyarakat dapat menjadi motivasi dan penyemangat agar datang ke masjid," pungkasnya. Advetorial

Editor : Herdi Pasai

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai*