BRI Dukung Ekosistem Usaha Poktan Jaring Mas Sejahtera
KAMPAR- Kelompok Tani (Poktan) Jaring Mas Sejahtera (Jaster) merupakan salah satu contoh kelompok mendukung ketahanan pangan di Propinsi Riau. Bergerak di bidang Holtikultura, kelompok tani Jaster mampu menjadi medan magnet bagi stakeholder yang ada di Indonesia.
Salah satu yang tertarik adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI. BRI selama ini konsisten terkait pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Tidak hanya menyediakan kredit, tetapi juga berbagai program pemberdayaan seperti pelatihan, pendampingan, dan dukungan ekosistem usaha.
Ketua Kelompok Tani Jaster, Indra Noval mengatakan bahwa BRI bersama Bank Indonesia mendukung Poktan Jaster melakukan penanaman 40.000 Bibit Cabai Kelompok Tani Jaster. Penanaman massal cabai ini di lahan seluas tiga hektare di Pematang Kulim, Desa Kuapan, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar pada bulan November 2024 lalu.
"Kegiatan ini melibatkan 17 anggota kelompok dengan menanam varietas unggul hasil persilangan Kopai dan Indrapura. Bibit ini memiliki masa tanam hingga panen selama 75 hari dan diyakini mampu menghasilkan hingga 2,3 kg cabai per batang," ujarnya kepada resonansi.co, Minggu (27/4/2025).
Kemudian katanya, pada hari Kamis (6/2/2025) lalu, BRI kembali hadir pada seremonial panen Cabai yang dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Panji Achmad, Asisten II Setda Prop M.Job Kurniawan, Regional Head Mikro BRI Heri Nofriadi, Kepala BPS Riau Asep Riadi.
Dalam kegiatan ini, dilakukan seremonial panen Cabai seluas 1 hektar dari 48 hektar lahan Poktan Jaster.
"Ini merupakan program ketahanan pangan melalui gerakan nasional pengendalian inflasi pangan Riau yang di gaungkan oleh Presiden RI, Prabowo," ujar Indra.
Dalam perjalannya Poktan Jaster mendapatkan program Demplot Digital Farming, yang membuat sistem produksi tanaman cabai di lokasi itu bisa dikendalikan secara digital dan terukur dengan jelas.
“Manfaatnya kami bisa melakukan penyiraman dan irigasi pupuk tanaman cabai secara otomatis dari HP saja, kemudian bisa melihat dan mengukur kondisi tanah mulai dari unsur hara nya, kemudian kalium, parameter suhu, sampai kepada kelembaban tanah dan ukuran PH tanah,” ungkapnya.
Ia mengaku dari penerapan digital farming ini, Poktan Jaster mendapatkan hasil diluar perkiraan. Pada panen tersebut mendapatkan Cabai seberat 2,6 Kg per pohon dibandingkan sebelumnya hanya 0,5 kg.
"Angka produksi cabai di demplot itu meroket dibandingkan dengan sistem tanam manual seperti sebelum-sebelumnya," ujarnya.
Disamping itu, Bentuk dukungan BRI tehadap Kelompok Tani Jaster berupa pembiayaan modal. Pemberian KUR bagi anggota kelompok. Untuk tahun ini saja, kata Indra Noval, BRI memberikan KUR untuk 6 orang anggota kelompok tani dengan pinjaman bervariasi Rp 50 juta sampai Rp 75 juta.
"Para anggota dapat melakukan penanam dalam jumlah yang besar, penghasilan meningkat. Artinya sebelum pinjaman bisa menanam 1000 batang, namun ketika ada KUR bisa dengan 5000 batang," jelasnya.
Ia mengatakan Kelompok Tani Jaster berdiri sejak tahun 2017 lalu. Pada awal berdiri, modal dikeluarkan dari kocek pribadi Indra Noval. Dengan perkembangan yang begitu pesat, akhirnya di tahun yang sama dibuat kelompok tani Jaster, Indra Noval didaulat menjadi ketua. Ia menyebut bahwa tugas ketua adalah untuk mengarahkan kelompok tani dan bertanggung jawab kepada perbankan.
"Serta melakukan pengawasan terhadap angsuran anggota agar tidak terjadi kredit macet dengan melakukan diversifikasi pertanian," ujarnya.
Pendirian kelompok tani ini, kata indra Noval berangkat dari masyarakat Dusun V, Pematang Kulim, Desa Pulau Birandang yang heterogen. Ia menyebut penduduk tempatan asli berkisar 15 persen, sementara sisanya warga pendatang, baik dari pulau Jawa, maupun dari suku Batak.
"Warga ini mempunyai potensi, modal semangat, tenaga, pikiran untuk sama- sama bergerak yang mana saya juga sangat mencintai perikanan, pertanian holtikultura, JMS memiliki anggota aktif 17 orang dan sekitar 50 orang terdaftar sebagai anggota." ujar Sarjana Jurusan Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan Universitas Riau ini.
Indra Noval menekakan bagi generasi muda jangan malu menjadi petani. Hendaknya, konsep pertanian sudah berdasarkan pemberdayaan dan profit orientied.
"Jangan dijadikan tradisi, jadikan bisnis, dari situ pertanian ini bisa menghidupi dan mensejahterakan," ucapnya.
Untuk penjualan, Klaster Cabai dan Holtikultura Poktan Jaster sudah menjadi komoditi. Artinya para pembeli sudah ada. Pangsa pasar komoditi Poktan Jaster sangat jelas. Pasar lokal Kampar serta Kota Pekanbaru menjadi destinasi penjualan.
"Biasanya pedagang langsung datang ke kebun, meskipun harga dibawah pasar kami tetap melakukan transaksi," sebutnya.
Sementara itu, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Riau, Yusri Dt Bandaro Mudo mengatakan bahwa sawah di Kabupaten Kampar berubah fungsi. Dari 6000 luas lahan pertanian sudah banyak berubah menjadi pemukiman maupun perkebunan Kelapa Sawit.
"Kini hanya tersisa 3000 hektar lahan pertanian," ujarnya.
Sekarang banyak masyarakat mengadopsi pertanian dibidang Holtikultura. Hal ini disebabkan masyarakat sudah cerdas dan mudah untuk mengkases informasi. Lahan yang kecil sudah bisa ditanami Cabai, Tomat maupun tanaman produktif lainnya.
"Potensi pertanian di Kabupaten Kampar cukup besar. Ini terbukti setiap pasar tradisional, banyak terdapat sayuran maupun buah- buahan yang berasal dari petani Kampar," ucapnya.
Yusri juga mengatakan lewat KTNA mendorong Ketua Poktan Jaster, Indra Noval untuk medapatkan anggaran pusat. Dengan potensi yang besar, ternyata negara hadir untuk membantu pelaku usaha.
"Tahun 2024 lalu, Poktan ini satu- satunya di Kampar mendapatkan anggaran APBN, mudahan usaha ini berkembang dan bisa bermanfaat bagi warga sekitar," ujar mantan Sekda Kampar ini.
Terpisah, Regional Chief Executive Officer (RCEO) Bank Rakyat Indonesia (BRI) Regional Office Pekanbaru, Reza Syahrizal Setiaputra mengatakan BRI juga akan terus komitmen dalam mendukung program pemerintah, termasuk pembiayaan bagi kelompok tani dan pembudidaya ikan.
“Ketahanan pangan adalah program prioritas Presiden RI, dan kami siap mendukung secara penuh," tukasnya. Herdi
Editor : Herdi Pasai
Berita Terkait
Berita Terbaru
Bupati Afni Minta Dukungan LAMR Siak, Usulkan Foto Sultan Siak disetiap Rumah dan Perkantoran
- Siak
- 08 Agustus 2025 11:34 WIB
Didukung Mayoritas Pemilik Suara, Hendry Ch Bangun Siap Maju
- Nasional
- 07 Agustus 2025 20:28 WIB
PLN Pulihkan Ekosistem Mangrove di Desa Berakit Lewat Program TJSL
- Nasional
- 07 Agustus 2025 15:01 WIB
Polsek Keritang Ungkap Peredaran Narkoba, Sita 96,7 Gram Shabu dan 35 Butir Ekstasi
- Inhil
- 07 Agustus 2025 14:25 WIB
Sambut HUT RI ke-80, Polres Natuna dan Bulog Gelar Gerakan Pangan Murah di Pantai Piwang
- Kepri
- 07 Agustus 2025 14:14 WIB
Gerakan Pangan Murah Jadi Strategi Pemkab Asahan Stabilkan Harga dan Lindungi Warga
- Asahan
- 06 Agustus 2025 19:47 WIB
Merah Putih Dibagikan di Jalanan Asahan, Bupati: Jangan Sampai Simbol Negara Kalah dari Bendera Fiksi
- Asahan
- 06 Agustus 2025 19:45 WIB
Duduk Bersama Pengurus Plt PWI Kampar, Jufrianis Sampaikan Kesiapan Jelang Kejurprov
- Kampar
- 06 Agustus 2025 16:42 WIB
Peringati Hari Pramuka, Pemkab Natuna Tunjukkan Aksi Sosial Melalui Donor Darah
- Kepri
- 06 Agustus 2025 14:02 WIB
Bupati Natuna Pimpin Rapat Penataan Tenaga Non-ASN Paruh Waktu
- Kepri
- 06 Agustus 2025 13:33 WIB
Tanggul Sungai Asahan Diperkuat, Pemkab Asahan Gandeng BWSS I dan Perum Jasa Tirta I
- Asahan
- 06 Agustus 2025 06:08 WIB
