Cabup Kampar 02 Datuk Yusri Dialog dengan Ratusan Petani di Sungai Tonang dan Naga Beralih

NAGA BERALIH - Satu hari pasca pelaksanaan Debat Pemilihan Bupati/Wakil Bupati Kampar tahun 2024, Calon Bupati Kampar Nomor Urut 2 Drs H Yusri, MSi langsung bergerak menemui masyarakat di dua desa di Kecamatan Kampar Utara, Desa Sungai Tonang dan Desa Naga Beralih, Minggu (3/11/2024). 

Di kedua desa yang mayoritas petani ini Yusri memberikan kesempatan bertanya kepada masyarakat seluas-luasnya. 
Ia menyampaikan komitmennya memperhatikan kehidupan petani jika terpilih sebagai Bupati Kampar. 
Setelah kampanye dialogis di Desa Sungai Tonang, Yusri juga meninjau sawah di desa itu dan menerima aspirasi dari para petani. 

Dalam kesempatan ini Yusri yang didampingi Ketua Tim Relawan Pemenangan Yusri-Rinto, Dr H Ilyas HU dan Tim Pemenangan Yusri Rinto Bidang IT Ahmad Dahlan yang juga tokoh masyarakat Kenegerian Air Tiris mengungkapkan bahwa ia terlahir sebagai anak petani. Sejak kecil sampai saat ini ia sudah terbiasa mengerjakan pekerjaan petani. 

Berkat perhatian kepada petani, jauh sebelum maju menjadi calon bupati, Yusri telah dipercaya sebagai Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Riau dan KTNA Kabupaten Kampar. 

Sebagai anak petani dan sampai hari ini masih senang bertani, Yusri paham betul dengan kebutuhan petani. Mulai dari pupuk, bibit dan pemasarannya. 

Dalam kampanye dialogis kali ini Yusri juga memberikan kesempatan kepada masyarakat yang hadir untuk dialog dan bertanya. 

Ketua Pemuda Tani Desa Sendayan, Dedi Irwan menanyakan kepada Yusri bagaimana terobosannya kedepan agar beras Kampar memiliki brand (merk) tersendiri sehingga dengan jangkauan pemasaran yang luas, pendapatan petani bisa meningkat. 

Ada padi varietas baru yang akan keluar di Kampar yaitu padi Kampar.  Hasil panen padi di Kuok telah dibawa ke Kementerian Pertanian dan sekarang telah diakui sebagai padi Kampar. 

Yusri mengungkapkan, jika lahan pertanian bisa diolah secara maksimal maka hasil padi atau tanaman palawija di lahan satu hektar hasilnya lebih banyak dari kelapa sawit di areal lahan satu hektare. **

Editor : Herdi Pasai

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai*