Cabup Yusri: Kalau Gubernur dan Bupati dari Gerindra, Persoalan Tapung akan Beres

KOTA GARO - Berbagai persoalan di Kabupaten Kampar, khususnya di Tapung Raya bisa selesai dengan anggaran yang banyak. Kalau Gubernur Riau dan Bupati Kampar dari partai Gerindra, maka persoalan Tapung Raya akan beres (selesai). 

Demikian dikatakan Calon Bupati Kampar Nomor Urut 2 Drs H Yusri, MSi di hadapan masyarakat Desa Kota Garo, Kecamatan Tapung Hilir, Sabtu (19/10/2024) dalam kampanye dialogisnya yang digelar di rumah kediaman Ketua Koperasi Sahabat Lestari Syukri Tambusai.

Dari pantauan, kampanye Yusri-Rinto kembali diramaikan ratusan masyarakat. 

Yusri yang juga mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kampar ini mengatakan, diantara persoalan  yang ia ketahui di Kota Garo sekitarnya adalah masalah infrastruktur jalan dan jembatan. Ia menambahkan, diantaranya pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan ke arah Desa Koto Aman. Kemudian akses yang menghubungkan langsung ke Desa Pantai Cermin. 

Ia menambahkan, kekuatan untuk memperjuangkan Tapung akan semakin kuat jika dirinya duduk menjadi bupati karena saat ini pimpinan DPRD berasal dari Tapung Hilir yaitu H Ahmad Taridi yang juga politisi dari partai Gerindra. Seperti diketahui, Yusri dan Rinto juga maju partai Gerindra dan Demokrat. 

Yusri juga mengungkapkan, jika Gubernur Riau yang terpilih nanti dari partai Gerindra, yakni H Muhammad Nasir dan Bupatinya H Yusri, maka ada sebuah rencana mendirikan rumah rumah sakit berkelas internasional di Tapung Raya.  “Supaya anak kita yang sekolah, yang sekolah perawat, bidan dan dokter bisa direkrut. 
Satu rumah sakit itu butuh 4.000 karyawan. Kalau Pak Nasir terpilih sebagai gubernur kami akan sharing,” ulasnya.

Yusri juga menegaskan bahwa keinginannya ingin “membereskan”Tapung Raya. “Kita ingin beres Tapung ini. Kalau hanya andalkan duit 3,3 triliun, tak jadi-jadi Tapung ini dibereskan,” imbuh pria bergelar Datuk Bandaro Mudo yang menargetkan ada tambahan anggaran sekira Rp 1 triliun setiap tahunnya. 

“Kalau saya partainya gampang minta uang. Tengoklah nanti kalau tak percaya. Kenapa saya maju di Gerindra. Kalau satu partai dengan Prabowo, gubernurnya Gerindra bupatinya Gerindra maka gampang nyari duit. Kalau tak, capek saja jual kecap. Itu makanya mimpi 
saya bawa partai Gerindra,” terangnya. 

Hal itu masuk akal, karena ada sumber keuangan lain di pusat yang jumlahnya berdasarkan kedekatan dan lobi dengan Presiden yaitu dana alokasi khusus (DAK). Jika bupati dan gubernur linear, juga ada potensi penambahan dana dari Pemerintah Provinsi Riau melalui bantuan keuangan (Bankeu). Reza

Editor : Herdi Pasai

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai*