Cegah Stunting, Simak Ahli Gizi Dinkes Kampar

KAMPAR- Ahli gizi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kampar, Rismadani, S.Gz mengatakan pada kebanyakan kasus anak stunting secara fisik memiliki ciri seperti postur tubuh pendek, berat badan rendah serta gampang terkena sakit.

"Yang paling kita takutkan pada anak stunting adalah memiliki tingkat kecerdasan dibawah rata-rata," ujarnya melalui podcast sahabat Promkes pada kanal Instagram @officialpromkesdinkeskampar di Bangkinang, yang diakses pada Minggu (3/3/2024). 

Rismadani mengatakan bahwa anak yang memiliki kecerdasan yang tidak sesuai dengan kelompok umur ini, tidak terlihat pada awal masa kelahiran, tetapi akan terlihat ketika memasuki dunia pendidikan.

"Pencegahan stunting ini dimulai dari 1000 hari kehidupan, mulai dari awal kehamilan sampai umur dua tahun," ujarnya.

Ia menganjurkan bagi anak yang mulai makan pada rentang 6 sampai 8 bulan atau masa MPASI (Makanan Pendamping ASI) agar mencukupi gizi atau nutrisi makanan yang tinggi protein.

"Dasarnya adalah pengolahan makanan yang baik, seperti tata cara pencucian maupun proses pengolahan yang kaya akan protein hewani seperti ikan segar maupun protein nabati seperti olahan kacang kedelai tahu dan tempe maupun sayuran dan buahan," ujarnya.

Terkait susah anak dalam menerima makanan, atau gerakan tutup mulut, tentunya peran orang tua juga dapat memberikan makan yang menarik dan dilengkapi dengan nutrisi seimbang dengan pemberian susu 1-2 gelas setiap harinya. 

"Kedua hal itu dilakukan untuk mempertahankan kecerdasan anak melalui pemenuhan nutrisi sejak dini," ujarnya.

Selain itu, pola asuh menjadi hal yang penting dalam pencegahan stunting, seperti menghindari pemberian makanan siap saji kepada anak.

"Tentunya ini akan menjadi mindset yang buruk kepada anak dan akan dikenang sampai dewasa," pungkasnya. Adv

Editor : Herdi Pasai

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai*