Dinkes Kampar Gerak Cepat Ungkap Dugaan Keracunan Makanan SDN 002 Kuok
KUOK- Kepala Dinas Kesehatan Kampar, dr Asmara Fitra Abadi melalui Subkoor Kefarmasian, Alkes dan PKRT, Aminul mengatakan bahwa Sebanyak 10 orang siswa dan siswi SDN 002 kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar diduga mengalami keracunan makanan.
"Mereka mengalami pusing, mual, muntah dan sesak nafas setelah mengkonsumsi jajanan yang dibeli dari luar kantin sekolah, tepatnya di kedai depan masjid al ittihad Kuok, yang dibeli saat ngaji malam tanggal 29 Oktober," ujarnya kepada resonansi.co, Sabtu (2/11/2024).
Aminul menyebut, jajanan tersebut dibawa kesekolah pada tanggal 30 Oktober dan dibagikan kepada teman sekolah. Sebelum kegiatan belajar mengajar, jajanan tersebut dikomsumsi bersama rekan-rekannya.
30 menit sejak dikonsumsi, satu orang siswa mengalami mengalami muntah kemudian dibawa ke UKS untuk pertolongan pertama diberikan minyak angin dan obat bodrexin.
"Kemudian menyusul 9 orang anak dengan gejala yang sama," ujarnya.
Kemudian seluruh siswa dilarikan ke UPT Puskesmas Kuok untuk mendapatkan pertolongan. Pj survim dan kesling Puskesmas Kuok telah melaksanakan Penelitian Epidiemolodi (PE) dan pengambilan sampel makanan yang diduga menjadi sumber penyebab keracunan.
"Setelah diberikan therapy obat dan observasi, seluruh siswa di perbolehkan pulang," sebutnya.
Kemudian hasil dari PE ini sampel langsung dikirim ke Balai Besar Pengawasan Obat dan Makan (POM) Pekanbaru.
Kepala Balai Besar POM Pekanbaru, Alex Sander, S.Farm., Apt., M.H mengatakan akan menelusuri distributornya di Pekanbaru.
"Untuk sementara bagi pedagang jangan menjual produk tersebut ke masyarakat dan bagi konsumen jangan mengkonsumsinya sebelum ada pernyataan resmi dari BPOM Pusat atau BBPOM Pekanbaru," ujarnya.
Terhadap kasus tersebut, pada Jumat (1/11/2024), Dinkes Kampar Bersama Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM, Puskesmas Kuok dan BPOM Pekanbaru gerak cepat melakukan penelusuran produk makanan "KK BOY" yang dicurigai menjadi penyebab keracunan makanan di SDN 002 Kuok.
"Hasilnya tidak ditemukan lagi produk tersebut di tempat asal pembelian di warung depan Mesjid Al Itihad dan di pasar Kuok," ujarnya.
Dinkes Kampar menghimbau kepada penjual atau pemilik warung agar berhati- hati dalam pemilihan barang yang akan dijual kepada konsumen.
"Agar kasus serupa tak terulang lagi di sekolah dan di masyarakat," tukasnya. Adv
Editor : Herdi Pasai
Berita Terkait
Berita Terbaru
Hampir Satu Dekade Manfaatkan KUR BRI, Kini Ampera Adi Ropan Nikmati Hasil
- Kampar
- 22 April 2025 15:48 WIB
Sambut Hari Bumi, Wabup Husni dan Kemenag Siak Tanam Pohon Matoa
- Siak
- 22 April 2025 15:42 WIB
Pemda Siak siap sukseskan Jambore Karhutla 2025 di Kecamatan Minas
- Siak
- 22 April 2025 15:40 WIB
Rapat Bersama Mendagri, Pj Sekda Siak Bahas Penyelenggaraan Sekolah Rakyat
- Siak
- 22 April 2025 15:39 WIB
Divhubintar Polri Kunjungi Polsek Tebing, Ini yang Sampaikan Kapolsek Binsar
- Karimun
- 22 April 2025 14:38 WIB
Pemkab Natuna Distribusikan Pupuk Bersubsidi kepada Kelompok Tani
- Kepri
- 22 April 2025 11:18 WIB
Jaga Keandalan Listrik Bengkulu, PLN ULTG Pekalongan Lakukan Pemeliharaan Penghantar Dua Tahunan
- Nasional
- 22 April 2025 09:54 WIB
Gubernur Riau ajak Masyarakat Tertib Bayar Pajak
- Riau
- 21 April 2025 22:27 WIB
Geger! Debt Collector Keroyok Wanita di Depan Mapolsek Bukitraya, Kapolsek Dicopot
- Hukum
- 21 April 2025 21:53 WIB
Bupati Asahan Pimpin Rapat Forkopimda
- Asahan
- 21 April 2025 21:49 WIB
Wabup Asahan Terima Audiensi BPJS Kesehatan
- Asahan
- 21 April 2025 21:48 WIB