Ditengah Efisiensi, Pemda Kampar Gelontorkan 3,8 M Proyek Taman Kota, Kebijakan Ahmad Yuzar Dipertanyakan

BANGKINANG- Proyek taman kota Bangkinang kembali menyita perhatian publik. Proyek  yang terletak di jantung ibu kota Kabupaten Kampar tersebut menelan dana cukup fantastis pada APBD tahun 2025.


Berdasarkan data, proyek yang awalnya dianggarkan sebesar Rp10 miliar, namun dipangkas lagi menjadi 5,5 miliar lebih saja dan mulai dikerjakan pada tahun 2020 lalu.

Namun pada prosesnya, proyek ini tidak selesai karena terjadi Wanprestasi atau pihak pemenang tender waktu itu tidak sanggup menyelesaikan sesuai kontrak. Proyek pun mangkrak. 

Setelah mangkrak selama setahun, pada 2022 ini Pemda Kampar kembali melanjutkannya dengan anggaran mencapai 2 miliar lebih.

Kemudian ditengah efisiensi, Pemkab Kampar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kembali suntik dana segar pembangunan taman kota. 

Berdasarkan plang proyek pekerjaan penataan pedesterian taman kota Bangkinang,  tertera nilai kontrak sebesar 3,8 miliar bersumber dari APBD tahun 2025.

Kepala Bidang Cipta Karya PUPR Kampar, Ir Erizal menyebut bahwa pekerjaan taman kota Bangkinang ini merupakan bagian perencanaan tahun 2021 yang lalu.

Ia mengatakan bahwa tiga item tertuang dalam perencanaan tersebut. Pertama untuk perbaikan simpang, dan kedua Perbaikan drainase.

"Terakhir untuk memperindah Kota Bangkinang dalam rangka mendukung UMKM," ujarnya melalui sambungan telepon, Kamis (11/9/2025).

Sementara itu, anggota DPRD Kampar dari Fraksi PPP, Habiburrahman ketika diminta tanggapan mengaku terkejut. Ia mengatakan bahwa belum mempelajari proses penganggaran proyek tersebut bisa lolos dari pembahasan.

"Secara pribadi saya miris, apakah proyek ini sebuah kebutuhan atau keinginan," ujar anggota Komisi IV DPRD Kampar tersebut.

Hal senada juga disampaikan oleh Iib Nursaleh. Ia mengaku belum paham terhadap proyek taman kota ini. Iib menyebut dalam penganggaran harus didahulukan yang urgent.  

"Saya nilai proyek ini belum penting," ujarnya.

Sebagai Pimpinan DPRD Kampar, Iib akan membawa permasalahan ini ke komisi IV. 

"Nanti saya coba hubungi kawan- kawan (Komisi IV)," singkatnya.

Ketua Komisi IV, Agus Risna Saputra tidak tahu atas penganggaran ini. Ia mengatakan bahwa baru dilantik selama 1,5 bulan yang lalu.

"Jadi kalau mau tahu duduk persoalan ini, silahkan konfirmasi kepada anggota komisi IV yang lama," ujarnya

Politisi Golkar tersebut menyebut bahwa tidak setuju proyek fantastis ini ditengah efisiensi. 

Agus Risna mempertanyakan mengapa proyek ini dilakukan pembongkaran. Padahal sebelumnya taman ini sudah bagus.

"Mungkin tujuan untuk memperindah kota, tapi apakah ideal ditengah efisiensi ini," tukasnya. 

Tokoh masyarakat Kampar, Ahmad Fikri buka suara terkait persoalan ini. Ia mempertanyakan kebijakan pemerintah Kabupaten Kampar dibawah Ahmad Yuzar. Ia menilai bahwa selama ini taman kota Bangkinang sudah Bagus. Tinggal bagaimana me- manage tata kelola.

"Jadi tidak perlu dana miliaran untuk memoles taman kota," ujarnya.

Ahmad Fikri juga menyoroti kebijakan Bupati, Ahmad Yuzar. Onga fikri mempertanyakan apakah pembangunan taman kota masuk dalam Visi dan Misi dalam memimpin Kabupaten Kampar.

"Seandainya masuk dalam visi dan misi, seharusnya pembangunan ini tidak masuk dalam keadaan mendesak," sebut mantan ketua DPRD Kampar dua periode tersebut.

Ia mengatakan bahwa kondisi Kampar hari banyak yang harus didahulukan, seperti penanganan banjir ataupun pembangunan jembatan penghubung.

"Sehingga masyarakat pedesaan mudah dalam melakukan akses transportasi hasil pertanian dan kebun," ujarnya.

Onga Fikri menekankan bahwa prioritas pembangunan harus menyentuh kalangan menengah kebawah. "Dana sebesar itu bisa diperuntukkan sektor pendidikan, seperti bangunan sekolah yang mengalami kerusakan," ucapnya.

Ia menyebut bahwa persoalan di tengah kota ini bagaimana meminimalir banjir serta membangun sistem drainase yang mumpuni.

Sementara itu Bupati Kampar, Ahmad Yuzar ketika dikonfirmasi melalui pesan pendek Whatsapp belum memberikan tanggapan terkait persoalan ini.

Upaya perimbangan berita juga dilakukan untuk meminta konfirmasi dengan Bupati Kampar. Namun Kabag Protokoler Setda Kampar, Yorin ketika dihubungi belum bisa  secara pasti menjadwalkan perihal tersebut. Herdi 

Editor : Nurdin Tambunan
Tag : # Kampar



Bagikan