Gubernur Riau Ingatkan Pentingnya Pembinaan Emosional dan Spiritual di Era Digital

PEKANBARU – Di tengah derasnya arus globalisasi dan digitalisasi, Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid menegaskan bahwa pembinaan generasi muda tidak boleh hanya bertumpu pada kecerdasan akademik.

Menurutnya, penguatan aspek emosional dan spiritual menjadi kebutuhan mendesak agar anak-anak tidak mudah terpengaruh arus negatif perkembangan zaman.

Gubri menyampaikan hal tersebut saat membuka Sosialisasi Program Pembinaan Pelajar Riau Spiritual Quotient Training (P3R SQT) di Gedung Daerah Balai Serindit, Senin (15/9/2025). Ia menilai, perubahan pola hidup dan lingkungan pergaulan membuat tantangan pendidikan karakter semakin berat dibandingkan masa lalu.

“Dulu, waktu saya kecil, sepulang sekolah saya main di parit atau sungai. Kalau belum pulang, tinggal dicari di sungai, pasti ketemu. Tapi hari ini, kalau anak-anak muda tidak pulang ke rumah, mereka bisa nongkrong di kafe atau di mana saja. Dan di situ potensi mereka terjerumus penyalahgunaan narkoba sangat besar,” ujar Wahid.

Menurutnya, kondisi tersebut menuntut upaya ekstra dari semua pihak. Selain pengawasan intensif dari orang tua dan guru, anak-anak perlu diarahkan pada kegiatan positif yang dapat membentuk karakter kuat dan menghindarkan mereka dari perilaku menyimpang.

“Tantangan seperti ini perlu ekstra kegiatan, ekstra pengawasan. Guru dan orang tua harus bekerja sama agar perkembangan jiwa, emosional, dan spiritual anak-anak tetap terjaga,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa pendidikan modern tidak bisa hanya berfokus pada penguasaan ilmu pengetahuan. Aspek intelektual, katanya, harus dibarengi dengan kemampuan mengelola emosi dan nilai-nilai spiritual.

“Kita harus memberikan sisi lain dari pendidikan. Tidak cukup hanya intelegensi saja, tetapi juga emosional. Kita gaungkan keduanya agar mereka tidak kehilangan arah,” tutur Gubri.

Pemerintah Provinsi Riau, lanjutnya, berkomitmen memperkuat ekosistem pendidikan karakter yang lebih sehat dan bermakna demi menyiapkan generasi muda yang tangguh, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

“Kami berharap banyak dari penataan jiwa anak-anak kita. Semoga kelak mereka tumbuh menjadi generasi yang mampu menggantikan kita dan mengisi ruang-ruang penting pembangunan daerah,” harapnya. Geleri

Editor : Herdi Pasai



Bagikan