Hambali: Stunting, Kemiskinan Ekstrim dan Pengangguran Jadi Isu Utama Ekpose Kineja Pemkab

JAKARTA- Pj Bupati Kampar, Hambali memaparkan dalam aspek stunting, untuk jumlah jiwa stunting kabupaten kampar tahun 2023 yaitu 571 orang menurun dari tahun sebelum tahun 2022 yaitu 662 orang.

"Prevalensi stunting tahun 2023 yaitu 7,6%, menurun 6,9?ri tahun 2022 sebesar 14,6%, untuk tahun 2024 ditargetkan menurun menjadi 5?n target 0%," ujar Hambali saat ekspose penyampaian kinerja triwulan III ini diadakan di Ruang Auditorium lantai 7 Gedung Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri di Jakarta pada hari Senin, 23/09. 

Hal Ini bersama-sama kita keroyok bersama-sama dalam rangka penurunan angka stunting baik pihak perusahaan maupun melalui anggaran desa, hal ini juga bisa dilakukan, mari kita buat terobosan-terobosan, kita terus berupaya untuk menurunkan angka stunting dan Zero kasus stunting baru " Kata Hambali. 

Selanjutnya aspek kemiskinan ekstrem Hambali menjelaskan jumlah penduduk yang mengalami kemiskinan ekstrem jumlah penduduk yang mengalami kemiskinan ekstrem di kab kampar berdasarkan surat keputusan bupati kampar nomor 050-462/v/2023 tentang data kemiskinan ekstrem, sebanyak 18.271 jiwa (3517 kk) miskin ekstrem di kabupaten kampar, diperoleh dari estimasi yang di hitung oleh satgas data P3KE kemenko PMK terjadi penurunan dari 1.73% ke angka 0.36% pada tahun 2023, indikator masyarakat miskin ektrem di kabupaten kampar dilihat dari jenis pendidikan, pekerjaan, rumah tidak layak huni, sanitasi, sumber air minum dan penerima program bantuan sosial" terang Hambali. 

Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi kemiskinan ekstrem melakukan verifikasi data kemiskinan ekstrem dari data desil 1 Menko PMK yang berjumlah 14.153 kk, penetapan jumlah masyarakat miskin esktrem di kabupaten Kampar sejumlah 3.517 KK di kab kampar tahun 2023, kita upayakan dengan bantuan sosial maupun dengan pembangunan rumah layak huni " Tambah Hambali lagi. 

Kita juga telah berkoordinasi dengan Gubernur Riau terkait masyarakat yang belum mendapatkan bantuan sejumlah 1.002 KK (50%) akan ditanggung oleh Provinsi Riau dan 50% lainnya ditanggung oleh pemerintah kabupaten Kampar, dan alhamdulilah berkat koordinasi yang kita lakukan kemiskinan ekstrem telah banyak mendapatkan bantuan dari Provinsi Riau " Ujar Hambali lagi. 

Hal ketiga yang menjadi perhatian kita bersama adalah terhadap penyerapan anggaran, dimana pada triwulan III ini sebesar 63,76 Persen, upaya yang kita lakukan adalah bersinergi dengan DPRD Kampar dan pengembangan serta pemgiotimalam program di OPD dilingkungan Pemkab Kampar " Kata Hambali. 

Selanjutnya untuk program pengurangan pengguguran, Hambali menerangkan telah melakukan berbagai upaya dengan melakukan berbagai terobosan dan kerjasama, dan pemgiotimalam fungsi balai UPT Diklat dan Pelatihan Kerja Kampar yang kita Kerjasama kan Dengan balai Diklat Sumatera Utara dan menandatajgani MoU dengan Dirjen Koperasi dengan serapan dari dana APBN.

"Begitu juga dengan perusahaan yang ada di Kampar kita juga meminta untuk membuka peluang tenaga kerja lokal Kampar, " ujar Hambali. 

Dikatakan Hambali bahwa setiap OPD harus saling bersinergi terhadap program yang menjadi perhatian pemerintah pusat, peningkatan ekonomi masyarakat dan kegiatan - kegiatan lainnya, Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri " Kata Hambali. 

Terkahir Pj Bupati Kampar Hambali menyatakan Berbagai program yang telah kita lakukan baik program yang menjadi mandatori pemerintahan Pusat maupun program yang menjadi isu utama Pemerintah seperti Stunting, Kemiskinan Ekstrem, pengangguran, penyerapan dana APBD maupun pelayanan publik" Kata Hambali.

Kami juga meminta sinergitas kepada seluruh OPD dengan stakeholder maupun instansi terkait dalam menyukseskan program yang saat ini kita jalankan" Pinta Hambali. Adv

Editor : Herdi Pasai

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai*