Pelayanan RSUD Bangkinang Kembali Tuai Sorotan, Keluarga Pasien Ungkap Kekecewaan di Media Sosial

BANGKINANG – Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang kembali menuai sorotan publik. Hal itu dipicu dari postingan seorang warganet dengan nama akun Fenti Juniza yang mengaku kecewa dengan pelayanan rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Kampar tersebut.

Dalam unggahannya, Fenti menuliskan pengalaman buruk keluarganya saat membawa anaknya berobat ke RSUD Bangkinang. Ia menuding pihak rumah sakit sempat menyarankan operasi usus buntu terhadap anaknya tanpa adanya penjelasan hasil pemeriksaan yang jelas.

"Warning!!! Teruntuk pengguna media sosial semuanya, hati-hati kalau ke RSUD Bangkinang. Anak kami nyaris dioperasi paksa tanpa hasil pemeriksaan jelas. Hasil USG hanya berbentuk ketikan di komputer. Pelayanannya tidak memanusiakan manusia," tulis Fenti.

Unggahan tersebut sontak viral dan menuai ratusan komentar netizen. Banyak di antara mereka yang turut meluapkan kekecewaan atas pelayanan RSUD Bangkinang yang dinilai buruk. Bahkan, sejumlah komentar meminta Bupati Kampar turun tangan memperbaiki pelayanan rumah sakit yang berlokasi di Jalan Lingkar Bangkinang itu.

Dalam postingannya, Fenti juga membandingkan hasil USG dari RSUD Bangkinang dengan salah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru. Jika di RSUD Bangkinang anaknya didiagnosa usus buntu kronis dan harus dioperasi, maka di Pekanbaru hasilnya berbeda: sang anak hanya mengalami sembelit dan tidak perlu menjalani operasi.

Akibat viralnya kasus tersebut, pihak RSUD Bangkinang melayangkan surat undangan resmi kepada keluarga pasien untuk berdiskusi pada Kamis (25/9/2025). Namun, Fenti kembali memposting undangan tersebut di media sosial dengan nada keberatan.

Menurutnya, selama proses di IGD sejak pukul 18.00 hingga tengah malam, keluarga tidak pernah ditunjukkan hasil cek darah maupun USG secara langsung, namun tiba-tiba disarankan operasi.

Sejumlah netizen lain pun ikut menambahkan pengalaman serupa. Ada yang mengeluhkan lambatnya proses administrasi, sikap tenaga kesehatan yang dinilai judes, hingga tudingan diskriminasi pelayanan terhadap pasien yang kurang mampu.

Menanggapi hal tersebut, Plt. Direktur RSUD Bangkinang, dr. Imawan Hardiman, Sp.KK, memberikan klarifikasi.

"Kemarin kami sudah mengutus perwakilan untuk mengantar undangan ke rumah pasien, dan saat itu keluarga menyambut baik, seolah-olah tidak ada masalah. Pada saat jadwal pertemuan, kami menunggu lebih dari satu jam, namun keluarga pasien tidak hadir," jelas Imawan saat dikonfirmasi awak media, Kamis (25/9/2025).

Lebih lanjut, Imawan menegaskan pihaknya berkomitmen untuk terus berbenah.

"RSUD Bangkinang selaku unit pelayanan publik siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kabupaten Kampar serta terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat," pungkasnya. **

Editor : Reza MF
Tag : # Kampar



Bagikan