Songket Inhil, Sering Digunakan Pada Hari- hari Besar

Songket adalah jenis tenun tradisional Indonesia yang berasal dari Sumatera. Kain songket ditenun dengan teknik menyungkit untuk menambahkan benang emas atau perak agar tampak lebih indah dan mewah.

Kabupaten Indragiri Hilir juga menghasilkan kain songket hasil tenunan pengrajin tradisional yang hasilnya memiliki kualitas yang tidak diragukan lagi di pasaran.

Kain songket tenunan ini dihasilkan dari tangan-tangan trampil pengrajin binaan Dewan Kesenian Daerah (Dekranasda) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dengan alat tradisional yang disebut ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin).

"Kita ada tujuh alat ATBM, lima di Dekranasda dua di BLKI," Sebut Ronny Suhendra, Pengurus Dekranasda, Senin 28 Maret 2022 lalu.

Untuk proses pembuatan kain songket dijelaskan Ronny, melalui beberapa tahapan dari penggulungan benang hingga penenunan dengan alat ATBM.

"Untuk kain songket prosesnya memalui berapa tahap, dari penggulungan benang itu bisa makan sampe waktu 3 minggu setelah selesai tahap pengglunangan masuk tahap penenunan. Jika sudah masuk tahap ini 1 bulan bisa menghasilkan sampe dengan 30 kain," jelas Ronny.

Sampai saat ini, songket tenunan tradisional Kabupaten Indragiri Hilir ada 9 motif, yakni motif

1. Pucuk Rebung

2. Kupu-kupu Sayap

3. Kupu-kupu Sayap Bundar

4. Daun Tunggal

5. Siku-siku

6. Tampuk Manggis

7. Tapak Catur

8. Tampuk Manggis Tunggal

9. Kupu-kupu Sayap Kelopak.

Kerajinan tenun songket yang dikerjakan oleh pengrajin Dekranasda Kabupaten Indragiri Hilir selain hasilnya dipajang di showroom Dekranasda dan hingga saat ini masih memenuhi pesanan untuk kelompok organisasi-organisasi wanita, Masyarakat, instansi pemerintahan.

"Umumnya dipakai saat peringatan hari-hari besar seperti Milad Inhil, Milad Provinsi Riau, HUT kemerdekaan RI dan iven iven lainnya," pungkasnya. Adv

Editor : Herdi Pasai

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai*