Tingkatkan Kunjungan dan Cakupan Posyandu, Dinkes Kampar Edukasi Catin dan Orang Tua
SIAK HULU- Usai melakukan zoom meeting bersama Kemenkes RI, kegiatan Intervensi Stunting dilanjutkan dengan acara pertemuan bersama masyarakat Dusun Puspa Buana III, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu.
"Kegiatan difokuskan pada ibu-ibu yang anaknya terdampak stunting dan calon pengantin (catin)," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kampar, dr Asmara Fitra Abadi, Kamis (13/6/2024).
Hadir Pj Bupati Kampar, Hambali yang diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dr. Asmara Fitra Abadi, Kepala Dinas PMD, Lukmansyah Badoe, Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa, Kementerian Desa PDTT, Teguh Hadi Sulistiono beserta jajaran.
Kadis Kesehatan Asmara Fitra Abadi menyampaikan tujuan Intervensi Serentak ini untuk meningkatkan kunjungan dan cakupan sasaran ke Posyandu, mendeteksi dini masalah gizi.
"Serta memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran serta melakukan intervensi segera bagi sasaran yang memiliki masalah gizi," ujarnya.
"Kedepannya dengan dilakukannya pengukuran dan intervensi tersebut Kabupaten Kampar menjadi Zero Stunting Kasus Baru," harapnya.
Selanjutnya Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa, Kementrian Desa PDTT, Teguh menyampaikan Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan penurunan stunting hanya 0,1 persen dari 21.6 persen dari Tahun 2022 menjadi 21.5 persen di Tahun 2023 .
“Ini artinya dalam kurun waktu 1 tahun ini perlu menurunkan sebesar 7.5 persen agar tercapai target prevalensi stunting sebesar 14 persen di tahun 2024, sehingga memerlukan kerja keras dan kerja cerdas semua pihak di setiap level Pemerintahan,” ujarnya.
Gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor dan lintas program di Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Puskesmas hingga Desa untuk dapat menyisir seluruh sasaran dan melakukan intervensi yang sesuai standar agar hasil yang didapatkan akurat dan cakupan layanan yang diterima oleh sasaran meningkat.
Gerakan ini dilakukan dalam berbagai rangkaian aksi bersama pendataan, pendampingan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi dan intervensi bagi ibu hamil, balita dan calon pengantin secara berkelanjutan.
Ia menyebut Desa memegang peranan penting dalam upaya percepatan penurunan stunting, untuk bersama-samapemerintah melaksanakan pencegahan stunting di Desa sesuai dengan kewenangan Desa.
"Salah satu upaya pencegahan stunting di Desa ialah meningkatkan cakupan layanan yang diterima," tukas Teguh. Adv
Editor : Herdi Pasai
Berita Terkait
Berita Terbaru
Sidang Lapangan PN Bangkinang, Batas Tanah Penggugat Jelas, Tergugat Dinilai Tak Konsisten
- Kampar
- 19 November 2025 19:56 WIB
Ditetapkan Jadi Tersangka, 4 Anggota KPU Karimun Langsung Ditahan
- Karimun
- 19 November 2025 17:50 WIB
Puncak Hari Bhakti KEMENIMIPAS Ke-1, Lapas Bagansiapiapi Gelar Tasyakuran
- Rohil
- 19 November 2025 16:37 WIB
Lapas Bagansiapiapi Gelar Kejuaraan Tenis Meja Tingkat SD Se-Kecamatan Bangko Sambut HUT KEMENIMIPAS
- Rohil
- 19 November 2025 16:34 WIB
Lanal Ranai Bentuk Saka Bahari sebagai Garda Muda Penjaga Kedaulatan Laut
- Natuna
- 19 November 2025 12:43 WIB
Pesan Tegas Menhan di Natuna : Lanud RSA Harus Jadi Posko Depan Pertahanan Negara
- Natuna
- 19 November 2025 10:32 WIB
Asahan Perkuat Komitmen Restorative Justice, Bupati Hadiri Penandatanganan PKS
- Asahan
- 19 November 2025 08:25 WIB
Gerak Cepat PLN Pulihkan Aceh: Transmisi Stabil, Sistem Kembali Normal 100 Persen
- Nasional
- 19 November 2025 08:17 WIB
Sarasehan Pengembangan Perikanan Asahan Bahas Tantangan dan Arah Kebijakan 2025
- Asahan
- 19 November 2025 08:12 WIB
DKP Kepri Gelar Bimtek Sertifikasi Nelayan: 180 Peserta Dibekali Kompetensi dan Keselamatan Melaut
- Tanjungpinang
- 18 November 2025 22:01 WIB
PKK Asahan Gelar Pelatihan Administrasi dan Kelembagaan 2025
- Asahan
- 18 November 2025 20:02 WIB
