Yusri-Rinto Hoyak Kampuong Godang, Begini Rencana Brilianya untuk Buat Kampar Jadi Maju
- Reporter: Redaksi
- 08 Oktober 2024, 22:30:05 WIB
- Kampar
KAMPUONG GODANG - Calon Bupati Kampar Nomor Urut 2 pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Kampar tahun 2024 Drs H Yusri, MSi “hoyak” atau goncangkan Kampuong Godang, Desa Pulau Lawas, Kecamatan Bangkinang, Selasa (8/10/2024) malam.
Ratusan masyarakat kembali hadir pada kampanye dialogis Pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati Kampar dari partai Gerindra dan Demokrat yang digelar di rumah kediaman Muslim/Nurhasana tersebut.
Sebelum Datuok Yusri, begitu Ketua Lembaga Adat Kampar (LAK) itu dipanggil menyampaikan visi misi Paslon Nomor Urut 2 tersebut, ratusan masyarakat dihibur dengan lagu “oke gas” yang viral saat Prabowo Subianto bertarung pada Pemilihan Presiden 2024 lalu.
Ratusan masyarakat tampak bersuka cita mengangkat tangan salam dua jari dengan lampu handphone dalam keadaan menyala.
Tokoh masyarakat Kampuong Godang Jumaidi Hamid mengawali sambutan. Pensiunan tentara yang pernah bertugas di Kabupaten Rokan Hulu tersebut menegaskan alasan masyarakat sangat tepat memilih Yusri dan Rinto pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kampar yang digelar pada 27 November mendatang.
Menurut Jumaidi, ia sangat iri dengan Provinsi Sumatera Barat karena di sana, mulai dari gubernur,
bupati/wali kota bergelar datuk sehingga adat bisa berjalan dengan baik
Oleh sebab itu, sekarang saatnya Bupati Kampar berasal dari ninik mamak, bergerak datuk yang “botuongnyo tumbuo di mato”.
Jumaidi menceritakan kisahnya bersama Datuk Yusri. Pada tahun 2008 silam Jumaidi mendirikan perguruan pencak silat dimana pesilatnya berpakaian ninik mamak. Salah satu ninik mamak yang mendukung pendirian perguruan itu adalah Datuk Yusri bersama datuk lainnya, seperti Datuk Paduko Ulak, Datuk Sinagho, Datuk Patio dan Datuk Tubano. Saat itu Yusri Datuk Bandaro Mudo sebagai ketua.
“In Syaa Allah sampai sekarang masih berdiri,” katanya.
Jumaidi juga menceritakan bagaimana sepak terjang dan kemampuan Datuk Yusri saat bertugas di Rohul. Beberapa dinas yang “sakit”, berhasil disembuhkan Yusri ketika memimpin dinas tersebut. “Saya kenal baik Datuk sejak Rokan Hulu. Mana dinas yang sakit, masuk Datuk sehat. Maka sekarang kita ingin Datuk Yusri menjadi obatnya di Kampar,” tegasnya.
Hal itu pula yang diharapkan dilakukan Yusri ketika menjadi Bupati Kampar.
Kedepan, sesuai janjinya Datuk Yusri akan menganggarkan dana untuk menjaga adat istiadat seperti anggaran basiacuong, pembangunan museum adat dan lainnya.
Mengenai digelarnya kampanye dialogis di Kampuong Godang, menurut Jumaidi ini akan menjadi sejarah luar biasa yang tak akan terlupakan oleh Datuk Yusri.
Sementara itu Calon Bupati Kampar Nomor Urut 2 Drs Yusri, MSi dalam pemaparan visi misi dan orasinya menyampaikan, dirinya maju menjadi bupati karena ingin keadaan Kampar berubah. Hal itu masuk akal karena dia membawa partai yang sedang berkuasa, partai Gerindra, milik Presiden Terpilih Prabow Subianto.
“Gerindra partai paling berkuasa yang memungkinkan Kampar akan dibangun lebih maju.
Akan memungkinkan proyek banyak yang masuk, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Ke siapa Datuk berharap lagi selain ke anak kemenakan. Mari kita bersepakat, kini waktunya. Alhamdulillah pengalaman datuk sudah pernah menjabat enam tahun sebagai Sekda dan 32 tahun sebagai birokrat,” tuturnya.
Yusri juga menjelaskan beberapa rencana briliannya untuk Kabupaten Kampar, terkhusus di Kota Bangkinang.
Pertama ia menargetkan Islamic Center mesti selesai, menjadi tempat ibadah yang nyaman dan ia ingin mengulang apa yang ia lakukan saat menjadi Kepala Dinas Bina Marga (PU) di Rohul dimana saat itu Islamic Center Rohul menjadi tujuan wisata religi ribuan orang dari luar daerah.
“Kita masih terutang sebagai
Kampar Serambi Mekkah di Riau,” katanya.
Datuk Yusri juga menargetkan ada 100 hafiz Quran di Islamic Center selama 5 tahun terakhir.
Kedua, ia ingin menuntaskan pembangunan Water Font City (WFC) dan kawasan wisata Stanum yang membuat Bangkinang menjadi salah satu tujuan wisata di Indonesia dengan memanfaatkan
posisi Jalan Tol dengan pintu keluarnya di Bangkinang.
Ketiga , perbaikan pasar tradisional di Bangkinang. Yusri menilai pasar saat ini kondisinya masih seperti zaman dulu. “Kalau masih seperti itu pasalnya saya tak mau lagi,” tegas Yusri.
“Di Rohul yang membangun pasar Pemda, bukan pihak ketiga. Tak ada kontraknya. Dulu saya bangun pasar tradisional di Rohul, itu sudah pakai lift. Ketika saya pulang ke Kampar saya kaget, Kampar tak bisa dibiarkan seperti ini,” ulasnya.
Yusri juga ingin Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berputar di masyarakat “Limo Koto tergantung APBD. Supaya pertumbuhan ekonomi tumbuh terus maka banyak buat tempat wisata dan program yang membuat uang berputar,” terangnya. Reza