Mahasiswa FH- UMRI Sosialisasi Tentang kearifan Lokal Minuman Laksamana Mengamuk
PEKANBARU- Pernah dengar minuman bernama Laksamana Mengamuk? Kedengarannya kayak judul film action ya? Tapi tenang, ini bukan soal perang atau drama, melainkan minuman tradisional khas Riau yang super segar, punya cerita unik, dan sayangnya mulai dilupakan.
Minuman ini dibuat dari buah kuweni (semacam mangga harum), santan, gula merah, dan es batu. Rasanya? Legit, creamy, dan bikin nagih! Tapi yang bikin minuman ini spesial bukan cuma rasanya, tapi juga kisah di balik namanya. Jadi katanya, dulu ada seorang laksamana yang ngamuk karena istrinya dibawa kabur sama pemilik kebun kuweni.
Dalam amarahnya, si laksamana nebang semua pohon kuweni dan buah-buahnya berceceran. Nah, warga sekitar nggak kehabisan akal, mereka olah buah itu jadi minuman yang kita kenal sekarang: Laksamana Mengamuk. Legend banget, kan?
Sayangnya, minuman ini mulai kalah pamor sama bubble tea dan es kopi kekinian. Atas perihal tersebit, sekelompok mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Riau (FH- UMRI) berinisiatif melakukan program sosialisasi di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru, Rabu (28/5/2025) lalu.
Mahasiswa FH- UMRI, Siti Fatimah Arasyanti mengatakan bahwa kegiatan ini buat ngenalin ulang si Laksamana ini ke gen Z. Bukan cuma dikasih ceramah, tetapi mereka juga mengajak para siswa buat praktik langsung.
"Rangkaian kegiatan ini adalah belajar sejarahnya, bikin sendiri minumannya, sampai mendesain kemasan dan bikin branding buat dijual. Lengkap banget," ujar Siti Fatimah.
Ia menyebit kegiatan ini dikemas seru dan interaktif—ada kuis budaya, demo masak, diskusi, sampai tantangan bikin varian baru. Hasilnya? Para siswa antusias banget. Mereka bukan cuma jadi tahu sejarah dan filosofinya, tapi juga jadi makin cinta sama budaya lokal.
"Bahkan, ada yang mulai mikir buat jualan Laksamana Mengamuk versi kekinian pakai botol lucu dan topping modern. Jadi bukan cuma belajar, tapi juga dapet skill wirausaha," jelasnya.
Yang keren lagi, kata Siti bahwa program ini juga dapet dukungan dari guru-guru, tokoh masyarakat, dan pelaku UMKM. Mereka bahkan mulai kepikiran buat terus promosiin Laksamana Mengamuk lewat media sosial, event sekolah, sampai acara kampung. Jadi, dari yang tadinya cuma minuman ‘jadul’, sekarang punya peluang gede buat jadi produk hits lokal yang punya nilai ekonomi dan identitas budaya yang kuat.
Intinya, Laksamana Mengamuk itu bukan cuma soal minuman, tapi juga simbol budaya, sejarah, dan kreativitas. "Dan lewat gerakan kayak gini, anak-anak muda bisa banget jadi garda terdepan buat ngenalin budaya daerahnya sendiri dengan cara yang fresh dan relevan," pungkasnya. **
Editor : Herdi Pasai
Berita Terkait
Berita Terbaru
Ketua TP. PKK Kabupaten Asahan Hadiri Pelepasan Peserta Didik TK Swasta DIS Kisaran
- Asahan
- 13 Juni 2025 22:06 WIB
Bupati Asahan Berharap DHC 45 Dapat Menjaga Kelestarian Budaya Perjuangan
- Asahan
- 13 Juni 2025 22:05 WIB
Wujudkan Siak Berazam, Afni Akan Beri Seragam Sekolah Gratis Bagi Siswa Baru
- Siak
- 13 Juni 2025 22:03 WIB
Konflik Agraria Tumang, Sepakati Hentikan Sementara Kegiatan di Lahan Sengketa PT SSL
- Siak
- 13 Juni 2025 22:01 WIB
Bupati Cen Sui Lan Fokus Membangun Kawasan Transmigrasi, Menuai Dukungan Pusat
- Kepri
- 13 Juni 2025 13:15 WIB
Gubernur Kepri Ansar Ahmad Lantik Pimpinan BP Karimun,Ini Pesannya
- Karimun
- 12 Juni 2025 20:19 WIB
Gelar Aksi Damai, Ratusan Petani Koppsa-M Harap Peroleh Keadilan
- Pekanbaru
- 12 Juni 2025 16:32 WIB
Bupati Asahan Lantik 3 Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama
- Asahan
- 12 Juni 2025 13:05 WIB
Satreskrim Polres Meranti Lakukan Olah TKP Kebakaran di Madrasah Al - Muhtadin
- Meranti
- 12 Juni 2025 12:49 WIB
Pelantikan Pejabat Eselon III Dan IV Pertama Dimasa Kepemimpinan Anton dan Poti
- Rohul
- 11 Juni 2025 20:46 WIB
Plt Kajari SBB Sampaikan Perkembangan Penanganan Dugaan Tipikor Pengelolaan Anggaran Desa Lokki
- Nasional
- 11 Juni 2025 16:21 WIB
